Genjot Produksi Migas, Pertamina Sudah Gelontorkan Rp 482 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk menggenjot kegiatan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) sebagai upaya mendukung pemerintah mengamankan pasokan di dalam negeri.
Terbukti sejak 2014 hingga 2023 realisasi investasi perusahaan untuk sektor hulu migas mencapai US$ 30 miliar atau Rp 482 triliun.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said Salim menjelaskan investasi perusahaan untuk mendukung kegiatan di sektor hulu setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat terlihat dari investasi yang dikeluarkan sejak 2014 hingga 2023.
"Tren investasi itu sangat terlihat bahwa kegiatan dari kita ini cukup masif total yang sudah dikeluarkan ini sudah US$ 30 miliar," kata Chalid dalam acara Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (28/5/2024).
Adapun dari realisasi investasi tersebut, total sumur yang sudah dibor perusahaan baik itu sumur eksplorasi maupun eksploitasi hingga kini telah mencapai 3329 sumur.
Selain itu, ia membeberkan, tren produksi migas perusahaan saat ini juga terus mengalami pertumbuhan. Adapun produksi perseroan pada 2023 berada di level 1,044 juta barel setara minyak per hari (boepd) naik pesat apabila dibandingkan tahun 2014 yang hanya tercatat 549 ribu boepd.
"Kontribusi tahun 2023 produksi yang dihasilkan dari Pertamina blok ini 69 persen dari produksi nasional dan gas 34 persen dari produksi nasional. Pertumbuhan tadi sudah dijelaskan 2023 tumbuh 7 persen, kalau kita breakdown," kata dia.
(pgr/pgr)