
Gerindra-Golkar: Target PDB di APBN Prabowo-Gibran Kurang Nendang

Jakarta, CNBC Indonesia-Fraksi Partai Gerindra dan Partai Golkar menilai target pertumbuhan ekonomi dalam rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 terlalu konservatif. Dua partai utama pendukung Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini berpendapat target pertumbuhan ekonomi pemerintah ke depan bisa dipatok lebih tinggi.
Juru bicara Fraksi Golkar Dewi Asmara mengatakan partainya memahami penetapan target pertumbuhan ekonomi itu didasarkan pada kondisi perekonomian global yang diprediksi stagnan, serta kebijakan suku bunga tinggi di Amerika Serikat, harga komoditas dan tensi geopolitik yang berkepanjangan. Namun, Fraksi Golkar menilai perekonomian di pemerintahan baru dapat tumbuh lebih tinggi.
"Fraksi Partai Golkar berharap perekonomian di awal pemerintahan dapat tumbuh lebih tinggi guna mencapai momentum menuju Indonesia Emas 2045," kata Dewi dalam Sidang Paripurna dengan agenda penyampaian pandangan fraksi atas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Rancangan APBN 2025 yang dihelat di Gedung DPR RI, Selasa, (28/5/2024).
Golkar menyatakan tetap setuju untuk membahas lebih lanjut rancangan awal RAPBN 2025. Namun, Golkar akan meminta penjelasan lebih jauh mengenai strategi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi. "Golkar akan meminta penjelasan lebih rinci mengenai langkah dan strategi untuk mencapai hal tersebut," kata Dewi.
Senada, Fraksi Partai Gerindra juga menilai target pertumbuhan ekonomi 5,1%-5,5% dalam KEM-PPKF 2025 sangat konservatif. Juru bicara Fraksi Gerindra, Wihadi WIyanto berkata memahami target pertumbuhan itu dibuat dengan penuh kehati-hatian karena situasi global yang sedang tidak menentu.
Namun, Fraksi Gerindra optimistis pertumbuhan ekonomi 2025 bisa lebih meningkat dibandingkan target yang ditetapkan pemerintah. "Target itu ditopang dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang baik, pendapatan negara yang meningkat sehingga pemerintah ke depan dapat menekan defisit anggaran dari rasio utang," kata dia.
Selain itu, Wihadi mengatakan optimisme Fraksi Gerindra juga muncul karena karakter kepemimpinan presiden terpilih yang bertekad kuat untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Selain itu, kata dia, pemerintah baru sudah menyiapkan program unggulan seperti melanjutkan reformasi struktural dan juga hilirisasi.
"Optimisme kami dipicu oleh karakter kepemimpinan presiden terpilih yang punya tekad kuat untuk perbaikan," kata dia
(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puja-Puji Gerindra untuk RAPBN 2025 Hadiah Jokowi ke Prabowo