Internasional

Penampakan Satelit Mata-Mata Korut Gagal, Pecah Jadi Puing di Langit

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 28/05/2024 11:00 WIB
Foto: Sebuah program berita menayangkan gambar file peluncuran roket oleh Korea Utara, di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Senin (27/5/2024). (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) dilaporkan telah menembakkan satelit mata-mata militer, Senin waktu setempat. Namun proyektil tersebut berakhir pecah menjadi beberapa puing tak lama setelah peluncuran.

Hal ini disampaikan militer Korea Selatan (Korsel). Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pihaknya mendeteksi roket pembawa satelit diluncurkan ke arah selatan di atas Laut Barat dari daerah Tongchang-ri pukul 22:44 waktu namun pecah beberapa menit kemudian.

"Proyektil tersebut terdeteksi sebagai beberapa pecahan di perairan negara itu dua menit kemudian," kata JCS dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan, seperti dikutip Yonhap, dikutip Selasa (28/5/2024).


Pyongyang sendiri sebelumnya telah memberi tahu Jepang bahwa mereka akan meluncurkan satelit sebelum tanggal 4 Juni. Pemerintah Korut bahkan sudah menetapkan tiga wilayah, di mana puing-puing roket akan jatuh, sebagai tindakan pencegahan demi keselamatan.

Sayangnya belum ada komentar langsung dari Korut baik melalui medianya KCNA. Jika terkonfirmasi, hal ini akan menandai upaya peluncuran satelit terbaru Korut setelah negara tersebut berhasil menempatkan satelit mata-mata militer pertamanya ke orbit pada November 2023, setelah dua upaya yang gagal masing-masing pada Mei dan Agustus.

Beberapa foto peluncuran satelit dan ledakan juga dibagikan ke wartawan:

Foto: Foto peluncuran satelit mata-mata Korut, Senin (27/5/2024). (AP/Ahn Young-joon)
Foto: Laporan ledakan satelit mata-mata Korut, Senin (27/5/2024) (Kyodo News via AP)

Foto: Potret jarak dekat satelit mata-mata Korut meledak. (REUTERS)

Sementara itu, peluncuran ini juga dilakukan setelah Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan PM China Li Qiang mengadakan pertemuan puncak trilateral di Seoul Senin. Ketiganya menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendorong perdamaian di Semenanjung Korea.

Selama pertemuan puncak, Yoon dan Kishida juga mendesak Korut untuk membatalkan rencana peluncuran satelit tersebut. Peluncuran roket antariksa yang dilakukan Korut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang negara tersebut melakukan peluncuran menggunakan teknologi rudal balistik.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korut Respons Serangan AS - Perbedaan Orang Kaya & Miskin