Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di RI Beroperasi Juni, Ini Pemiliknya

pgr, CNBC Indonesia
28 May 2024 10:10
Progres PTFI Smelter Akhir Oktober 2023. (Dok. PT Freeport Indonesia)
Foto: Progres PTFI Smelter Akhir Oktober 2023. (Dok. PT Freeport Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga single line terbesar di Dunia dipastikan akan beroperasi pada Juni 2024 ini. Pabrik tembaga yang berlokasi di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur (Jatim) itu adalah milik PT Freeport Indonesia (PTFI).

Presiden Direktur (Presdir) Freeport Indonesia, Tony Wenas secara tegas mengatakan bahwa smelter tembaga itu siap beroperasi pada Juni 2024.

Hal itu dikatakan Tony Wenas saat melakukan pemantauan langsung perkembangan penyelesaian pembangunan smelter yang merupakan smelter dengan single line terbesar di dunia ini.

"Saat ini kami tengah melakukan proses commissioning yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter ini untuk selesai secara substansial. Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi," kata Tony dikutip Senin (27/5/2024).

Ia menjelaskan pembangunan smelter merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.

Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.

Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.

Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga. Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.

"Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia. Namun tim proyek smelter, kontraktor dan sub kontraktor sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Begitu juga dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu," kata Tony

Sebelumnya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menegaskan bahwa progres pembangunan smelter tembaga dan emas ini masih sesuai dengan rencana. "Saya apresiasi kesungguhan Freeport dalam mendukung kebijakan hilirisasi tambang. Saya optimistis Smelter PTFI dapat beroperasi pada Juni 2024," kata Arifin, dikutip Selasa (5/3/2024).

Arifin mengatakan pembangunan pabrik pemurnian tembaga PTFI ini merupakan bagian dari program percepatan hilirisasi tambang yang dicanangkan pemerintah. Sebagai langkah penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.

Untuk diketahui, pembangunan Smelter ini merupakan mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI. PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023. Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di RI Tuntas 100% Bulan Mei 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular