Megawati Ungkap Dapat Surat dari Presiden China Xi Jinping, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri ternyata pernah mendapat surat dari Presiden China Xi Jinping. Ini terungkap dari pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan itu saat menutup rapat kerja nasional (Rakernas) V, Minggu kemarin.

Awalnya ia membicarakan soal arah Indonesia di masa depan. Lalu ia membandingkannya dengan China. 

"Ini kelihatan ndak ada konsep seperti RRC, Republik Rakyat Tiongkok. Xi Jinping sudah disuruh bikin visi misi 100 tahun," kata Mega dilihat dari laman akun Youtube PDIP, dikutip Selasa (28/5/2024).

Ia kemudian membeberkan bagaimana Xi mengirimkan surat kepadanya kala ia menjabat dulu. Ia pun menyebut bagaimana dengan surat itu dirinya tahu bahwa pemimpin China itu sudah memiliki rencana tersusun untuk negerinya.

"Terakhir beliau (Xi Jinping) kirim surat kepada saya, sudah disuruh lagi untuk bikin 100 tahun lagi," lanjutnya.

"Berarti yang namanya RRC itu sudah punya loh 200 tahun, arah," bebernya.

Sebenarnya China di bawah Xi Jinping memiliki misi "Chinese Dream" alias mimpi China. Ini adalah sebuah istilah yang dipopulerkan di 2012 mendeskipsikan serangkaian etos dan gagasan personal dan nasional serta pemerintah China.

"Kita harus melakukan upaya yang gigih, terus maju dengan kemauan yang gigih, terus mendorong tujuan besar sosialisme yang berkarakter China, dan berusaha mencapai impian China yaitu peremajaan besar-besaran bangsa China," kata Xi Jinping kala memperkenalkan misi itu, dikutip BBC.

"Untuk mewujudkannya, kita harus menyebarkan semangat China yang memadukan semangat bangsa dengan patriotisme sebagai inti dan semangat zaman dengan reformasi dan inovasi sebagai intinya," tambahnya kala itu.

Mengutip pensiunan kolonel China, Liu Mingfu, dalam bukunya berjudul China Dream: Great Power Thinking and Strategic Posture in the Post-America Era pada tahun 2010, mimpi ini terkait menjadikan China sebagai kekuatan dominan dunia. Ini merujuk bagaimana China kembali bangkit dari keterpurukan di abad ke-19.

"Sejak abad ke-19, China tertinggal di panggung dunia," katanya.

"Pemulihan kejayaan China," tambahnya.