Harga BBM Juni Bakal Berubah? Jokowi Beri Bocoran Ini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Senin, 27/05/2024 20:08 WIB
Foto: BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait rencana evaluasi subsidi energi yang bakal dilakukan pada bulan depan. Saat ini pemerintah masih menahan harga BBM hingga Juni.

Penyesuaian subsidi itu tergantung pada kondisi fiskal negara dan harga minyak global. Sehingga menudut Jokowi semuanya akan terus dikalkulasi.

"Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat harganya, harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung, semua akan dilakukan lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).


Menurut Jokowi harga BBM menyangkut hajad hidup orang banyak. Sehingga pergerakan harga BBM akan mempengaruhi berbagai harga di dalam negeri.

Sebelumnya, sejauh ini pemerintah masih menahan harga energi seperti BBM hingga Juni mendatang. meski harga minyak mentah dunia mengalami tekanan adanya peningkatan tensi konflik di timur tengah.

"Sejauh ini saya belum ada perubahan (evaluasi subsidi energi Juni)," kata Sri Mulyani saat ditanya wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip Senin (27/5/2024).

Foto: Sambutan Presiden Jokowi pada Acara Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan, Jakarta, 27 Mei 2024
Sambutan Presiden Jokowi pada Acara Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan, Jakarta, 27 Mei 2024

Meskipun demikian, ia belum bisa memastikan apakah harga BBM akan terus ditahan pemerintah hingga akhir tahun. "Saya belum update mengenai hal itu," katanya.

Sri Mulyani mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus membahas pelaksanaan APBN 2025 dengan DPR terkait Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga memastikan harga BBM tidak akan mengalami perubahan. Meski adanya gejolak mentah dunia akibat meningkatnya tensi konflik di Timur Tengah.

"(Evaluasi subsidi energi) akan dilakukan setelah bulan Juni," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Seperti yang diketahui pada tahun 2024 ini, pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp 186,9 triliun, dengan rincian Rp 113,3 triliun untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG, serta Rp 73,6 triliun untuk subsidi listrik.


(emy/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hanif Faisol: Jabodetabek Harus Pakai BBM Standar Euro IV