
Sri Mulyani Akui April 'Bulan Berat', Penuh Gejolak Tinggi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan April 2024 merupakan bulan yang penuh dengan gejolak yang cukup tinggi. Gejolak yang tinggi ini dipicu oleh Federal Reserve, bank sentral AS, yang mengindikasikan inflasi belum cukup jinak.
"Oleh karena itu, (ini) diinterpretasikan penurunan Fed Fund Rate tertahan ini yang kemudian menimbulkan reaksi besar ke nilai tukar dan capital inflow dari sisi yield SBN kita," ujarnya dalam paparan APBN Kita edisi Mei 2024, Senin (27/5/2024).
Akibat spekulasi suku bunga yang higher for longer, capital outflow di Indonesia, terutama pasar saham cukup dalam. Sementara itu, SBN tetap positif dengan perolehan dana masuk Rp 13,56 triliun per April.
"Dari sisi yield Indonesia bond kita relatif masih bisa kita jaga meski sempat ada spike, sekarang turun," katanya.
Adapun, Fed Fund Rate saat ini masih di kisaran 5,5% dan US Treasury turun di level 4,4%. Jika dibandingkan perbedaan yield US Treausry dengan SBN relatif terjaga. Sri Mulyani menegaskan hal ini karena ekonomi Indonesia tetap terjaga meskipun ada gejolak pada April.
"Ini karena image dan track record kita sudah dikenal jadi mereka tidak mudah mengubah. Ini yang harus kita jaga," ungkap Sri Mulyani.
Pada April 2024, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.024 per dolar AS, menguat jika dibandingkan sebelumnya Rp 16.200 per dolar.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Beberkan Beda Guncangan 2008 & 2023 di Pasar Utang RI