Demi RI Bisa Mandiri Energi, Pertamina Tetapkan 4 Prioritas Ini

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Rabu, 22/05/2024 20:50 WIB
Foto: Proses produksi minyak di Blok Minyak Rokan yang dioperasikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Lokasi sumur HO 5G-0108B Duri Field Kabupaten Bengkalis, Riau Jumat (30/12/2022). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan energi Nasional. Hal tersebut dapat terlihat dari berbagai strategi yang akan digencarkan perusahaan dalam beberapa tahun mendatang.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya telah menetapkan empat program prioritas guna memperkuat peran strategis Pertamina untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Pertama, yakni mengelola peran ganda sebagai perusahaan energi kelas dunia dan sekaligus penjaga utama ketahanan energi nasional. Kedua, meningkatkan efektivitas Holding-Subholding melalui pengambilan keputusan yang efisien.


Ketiga, Pertamina fokus pada peningkatan produksi migas dan cadangan. Keempat, Pertamina menetapkan 80% fokus pada bisnis inti yakni migas dan 20% pada pengembangan energi baru terbarukan.

"Dengan program menjaga ketahanan energi nasional, Pertamina fokus mengurangi impor minyak mentah, BBM dan LPG," ujar Fadjar kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/5/2024).

Fadjar menyebut untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor, Pertamina akan menggenjot produksi hulu migas, meningkatkan produksi BBM dan menjalankan program Biodiesel B35 serta pengembangan BioGasoline. Selain itu, perusahaan juga akan meningkatkan produksi LPG dan pengembangan jaringan gas kota.

Adapun guna mendukung program tersebut terealisasi, perusahaan telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) jangka panjang 2025-2029. Dimana lebih dari 60% akan dialokasikan untuk pengembangan sektor hulu dan peningkatan produksi.

"16% pengembangan infrastruktur energi dan 7% untuk pengembangan produk kilang (BBM berkualitas, bioetanol dan biofuel, jaringan gas kota)," tambah Fadjar.

Fadjar membeberkan dari investasi tersebut, diharapkan kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak mentah nasional akan terus tumbuh. Terutama dari yang saat ini 69%, naik menjadi 77% pada 2029 mendatang.

Menurut dia, kenaikan ini diupayakan melalui optimalisasi produksi dan eksplorasi seluruh lapangan migas yang dikelola Pertamina termasuk blok migas raksasa seperti Mahakam dan Blok Rokan, Minas, Senoro, Rantau, serta lapangan MLN Algeria.

"Selain itu, aktivitas merger & akuisisi (M&A) dari blok-blok potensial baik di domestik maupun dari lapangan mancanegara," kata Fadjar.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina