Bakal Subsidi Bensin Pertamax, RI Ikuti Jejak Malaysia?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 May 2024 10:45
BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memiliki rencana untuk mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari jenis BBM Research Octane Number (RON) rendah Pertalite (RON 90) ke BBM dengan RON yang lebih tinggi yakni jenis Pertamax (RON 92) ke atas.

Rencana itu sempat dikatakan oleh Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman. Ia bilang, idealnya BBM yang diberikan guyuran subsidi oleh pemerintah adalah jenis BBM yang memiliki kualitas yang lebih baik dari yang saat ini diberikan.

"Memang idealnya yang diberikan subsidi itu BBM yang lebih berkualitas, idealnya begitu. Makanya kan muncul wacana termasuk dari Pertamina untuk mengkaji perubahan dari Pertalite ke RON 91 ke atas," jelasnya saat ditemui di acara Indonesia Petroleum Association Convex, di ICE BSD, dikutip Rabu (22/5/2024).

Menurut Saleh, hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) No. 20/2017 tentang emisi karbon. Aturan tersebut mengatur perihal sulfur yang dikeluarkan oleh kendaraan basis BBM minimal RON 91 ke atas. "Sesuai Permen KLHK No 20/2017 tentang Emisi, sulfurnya sekian tetapi RON 91 ke atas," ujar Saleh.

Dengan demikian, dia pribadi menilai rencana pengganti subsidi BBM ke jenis BBM yang memiliki kualitas yang lebih baik merupakan langkah yang bagus.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menjelaskan bahwa pemerintah Malaysia sendiri telah memberikan subsidi pada BBM dengan kualitas tinggi.

Malaysia memberikan subsidi BBM untuk jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 95 atau setara Pertamax Plus yang sempat dijual Pertamina dan Solar dengan cetane number (CN) di atas 51 atau hampir setara Pertamina Dex.

Sementara Indonesia saat ini baru memberikan subsidi dan kompensasi pada BBM dengan RON 90 atau setara Pertalite, Solar subsidi (CN 48), dan minyak tanah (kerosene).

"Bentuk kebijakan subsidi BBM yang diberlakukan oleh masing-masing negara tercatat tidak sama. Indonesia memberikan subsidi BBM untuk jenis kerosene dan Solar CN 48. Pemerintah Malaysia memberikan subsidi untuk jenis BBM RON 95 dan Solar≥CN 51," ujarnya dalam kajian ReforMiner Institute, dikutip Rabu (22/01/2023).

Mengutip laman Global Petrol Prices, rata-rata harga bahan bakar minyak (BBM) untuk bensin di Malaysia per Mei 2024 mencapai US$ 0,429 per liter atau Rp 6.956 per liter (kurs Rp 16.215). Sementara untuk bahan bakar diesel mencapai US$ 0,450 per liter atau Rp 7.297 per liter.

Berdasarkan kajian Komaidi, harga BBM di Malaysia dihitung berdasarkan sistem Automatic Pricing Mechanism (APM). Dengan menggunakan sistem APM itu, harga BBM di Malaysia berubah setiap sepekan sekali, mengikuti harga minyak mentah dan besaran subsidi yang telah ditetapkan pemerintah.

"Harga BBM Malaysia dihitung menggunakan Automatic Pricing Mechanism, berubah setiap minggu mengikuti rata-rata harga minyak dan besaran subsidi yang telah ditetapkan Pemerintah Malaysia," tuturnya.

Adapun harga BBM non subsidi di Malaysia yakni BBM RON 97 atau hampir setara dengan Pertamax Turbo (RON 98).

Sedangkan di Indonesia, untuk harga BBM bersubsidi akan ditentukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sementara untuk harga BBM non subsidi pun masih disesuaikan setiap sebulan sekali oleh badan usaha penyalur BBM.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Sebut BBM Subsidi Dihapus 2027, Ini Respons Bahlil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular