Internasional

Putin Makin 'Gila', Rusia Resmi Latihan Nuklir Taktis di Mulut Ukraina

sef, CNBC Indonesia
22 May 2024 07:00
Vladimir Putin diambil sumpahnya sebagai presiden Rusia saat upacara pelantikan di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Selasa, 7 Mei 2024. (Alexander Kazakov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: Vladimir Putin diambil sumpahnya sebagai presiden Rusia saat upacara pelantikan di Istana Grand Kremlin di Moskow, Rusia, Selasa, 7 Mei 2024. (AP/Alexander Kazakov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Update terbaru datang dari situasi geopolitik global, Rusia dan Ukraina. Pemerintah Presiden Vladimir Putin dilaporkan resmi mengumumkan dimulainya latihan senjata nuklir taktis di dekat Ukraina.

Mengutip AFP, ini disebut sebagai respons "ancaman Barat". Perlu diketahui sepanjang dua tahun serangan ke Ukraina, Moskow telah berulang kali membicarakan persenjataan nuklirnya dan kesiapannya untuk mengerahkan senjata tersebut jika mereka merasakan adanya ancaman.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan latihan tersebut berlangsung di Distrik Militer Selatan, yang berbatasan dan mencakup bagian Ukraina yang diklaim telah dianeksasi oleh Moskow. Tidak disebutkan secara spesifik di mana lokasinya.

Namun AFP merinci bahwa Distrik Militer Selatan Rusia adalah pusat komando serangan terhadap Ukraina. Terdapat kelompok Rostov-on-Don, yang bermarkas 60 kilometer (40 mil) dari perbatasan dengan Ukraina sedangkan wilayah aneksasi adalah Krimea, Donetsk, Kherson, Lugansk, dan Zaporizhzhia.

"Latihan tersebut dirancang untuk menguji kesiapan personel dan peralatan unit tempur senjata nuklir non-strategis untuk merespons dan tanpa syarat menjamin integritas wilayah dan kedaulatan negara Rusia," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (22/5/2024).

"Ini merupakan tanggapan terhadap pernyataan provokatif dan ancaman yang dilakukan oleh pejabat Barat tertentu," tambahnya lagi.

Sebelumnya, Putin memerintahkan latihan tersebut awal bulan ini. Hal tersebut setelah serangkaian pernyataan Prancis dan Inggris mengenai konflik Ukraina yang menuai cemoohan Kremlin

Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat berkata negara-negara NATO tidak boleh mengesampingkan pengerahan pasukan ke Ukraina. Sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan Kyiv memiliki hak untuk menembakkan rudal Barat ke wilayah Rusia.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia juga menerbitkan rekaman yang menunjukkan truk-truk yang membawa rudal ke lapangan di mana sistem peluncuran telah disiapkan. Pasukan di lapangan terbang juga terlihat menyiapkan pesawat pembom untuk membawa hulu ledak nuklir.

Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/Foto: Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/

Dikatakan bahwa ini adalah tahap pertama dari latihan tersebut, yang melibatkan latihan memuat kendaraan peluncur, berkendara ke lokasi peluncuran yang ditentukan, dan memuat pesawat dengan rudal hipersonik Kinzhal. Tapi, pernyataan itu tidak menunjukkan apakah ada uji penembakan yang dilakukan.

Senjata nuklir taktis dikenal juga sebagai senjata nuklir non-strategis. Ini dirancang untuk digunakan di medan perang dan dapat dikirimkan melalui rudal.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular