
Jokowi Harap Tragedi Nahas Presiden Iran Tak Buat Harga Minyak Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap tragedi tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi ini tidak menimbulkan gejolak yang terjadi terhadap ekonomi global, khususnya harga minyak yang dampak berpengaruh terhadap ekonomi di Indonesia.
"Dan kita harapkan tidak berdampak pada ekonomi global utamanya yang berkaitan dengan harga minyak karena kalau sudah harga minyak naik terdampak dari peristiwa itu akan berdampak kemana-mana ke kenaikan harga barang dan lain-lain kita harapkan tidak ada dampak seperti itu," kata Jokowi saat merespons pertanyaan wartawan, Selasa (21/5/2024).
Sebelumnya Minggu sore, sebuah helikopter yang membawa Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dan beberapa pendampingnya mengalami kecelakaan di wilayah Varzaghan, provinsi Azerbaijan Timur.
Menurut outlet media Sepah yang dikelola IRGC, di antara mereka, terdapat pula tiga awak kapal, gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, seorang imam, kepala keamanan Raisi, dan seorang pengawal.
Helikopter yang dinaiki Raisi jatuh di area pegunungan di perbatasan Iran dan Azerbaijan, tepatnya di 100 kilometer kota Tabriz, dekat sebuah desa bernama Tavil. Cuaca buruk diyakini menjadi salah satu penyebab kecelakaan.
Diketahui Iran masuk dalam jajaran produsen minyak terbesar di dunia di urutan ke tujuh pada tahun 2023. Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat (AS), pada tahun 2023 Iran mampu memproduksi minyak mentah sebesar 3,6 juta barel per harinya.
Untungnya, sejauh ini, pasar justru tidak terpengaruh oleh negara penghasil minyak utama setelah presiden Iran meninggal dalam kecelakaan helicopter.
Kebijakan perminyakan Iran seharusnya tidak terpengaruh oleh kematian mendadak presiden tersebut karena Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memegang kekuasaan tertinggi yang berhak memutuskan semua urusan negara.
Terlihat pada pergerakan minyak WTI berjangka yang justru ditutup terkoreksi 0,32% di level US$79,8 per barel pada Senin (20/5/2024). Begitu juga dengan minyak brent yang melemah 0,32% di level US$83,71 per barel pada Senin (20/5/2024).
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga RI, Siap-Siap Harga BBM Naik Bulan Depan!