Internasional

Terungkap AS Tolak Bantu Iran Cari Helikopter Raisi yang Jatuh

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 21/05/2024 15:35 WIB
Foto: Foto mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi di Rusia. (REUTERS/Maxim Shemetov)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah fakta baru terungkap dalam kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari Minggu lalu. Teheran disebut sempat meminta bantuan musuh bebuyutannya, Amerika Serikat (AS), dalam operasi pencarian helikopter Raisi sesaat setelah dinyatakan hilang.

Mengutip Reuters, Departemen Luar Negeri AS memaparkan bahwa Washington menolak membantu Teheran dalam proses pencarian helikopter itu. Lembaga pemerintahan itu mengatakan pihaknya tidak dapat menyetujui permintaan tersebut sebagian besar karena alasan logistik.


"Kami diminta bantuan oleh pemerintah Iran. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa kami akan menawarkan bantuan, seperti yang akan kami lakukan sebagai tanggapan terhadap permintaan pemerintah asing dalam situasi seperti ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan, Senin (20/5/2024).

"Pada akhirnya, karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut," katanya.

Sebelumnya, helikopter Bell 212 buatan AS yang ditumpangi Raisi hilang kontak dalam sebuah penerbangan di wilayah Provinsi Azerbaijan Timur. Pada Senin, otoritas Iran berhasil menemukan helikopter naas itu dengan seluruh penumpang, termasuk Raisi, tewas.

Iran diketahui sempat meminta bantuan negara Barat lainnya dalam operasi pencarian helikopter Raisi. Uni Eropa (UE) menyebut telah mengaktifkan layanan pemetaan satelitnya, Copernicus, untuk membantu upaya pencarian menyusul permintaan bantuan dari Teheran.

Meski tidak memberikan bantuan, Miller mengatakan AS telah "menyampaikan belasungkawa resminya". Ia menegaskan kembali "dukungan Washington terhadap rakyat Iran dan perjuangan mereka untuk hak asasi manusia dan kebebasan mendasar".

Kecelakaan ini sendiri terjadi saat meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington. Semakin buruknya hubungan kedua negara yang tak menjalin jaringan diplomatik itu terjadi setelah Presiden Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada tahun 2018 yang membuat Negeri Para Mullah itu mulai kembali dijatuhi deretan sanksi oleh AS.

Terbaru, Washington dan Teheran memanas pasca serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober silam. Iran mendukung milisi Gaza Palestina Hamas dan proksi-proksinya seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta beberapa kelompok di Irak untuk melancarkan serangan ke Israel dan juga pangkalan militer AS, yang dianggap sekutu dekat Tel Aviv.

Baik Washington dan Tel Aviv pun telah merespon serangan-serangan proksi Iran itu. AS telah beberapa kali mengambil langkah untuk menyerang milisi sokongan Iran di Irak, sementara Israel pun pernah menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Ketika ditanya soal potensi Iran menyalahkan AS terkait kecelakaan helikopter Raisi ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berkata bahwa pihaknya tidak berperan dalam terjadinya kecelakaan itu. Ia pun menolak spekulasi.

"AS tidak punya peran dalam kecelakaan itu. Saya tidak bisa berspekulasi tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bantah Klaim AS Soal Berhasil Hancurkan Pusat Nuklir