World Water Forum 2024

Presiden World Water Council Ajak Koalisi Dunia Hapus Utang Air

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
20 May 2024 16:02
President World Water Council Loïc Fauchon berbicara dalam KTT World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: President World Water Council Loïc Fauchon berbicara dalam KTT World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon mengajak dunia untuk bergabung dengan Koalisi "Money for Water". Koalisi yang akan diperkenalkan di konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa berikutnya ini mencakup sub-kedaulatan dan pembatalan utang air (water debt) untuk negara-negara termiskin di dunia.

"Kami ingin memastikan bahwa sebagian besar pendanaan iklim pada dasarnya dikhususkan untuk air, termasuk air limbah," ujar Fauchon dikutip dari keterangan tertulis, Senin (20/5/2024).

Dia juga berharap semua negara bisa turut menjadi messenger, di mana semua orang harus bertindak lebih untuk mewariskan dan menjaga air demi kedamaian dan kesejahteraan.

"Sekarang kita harus menjadi petarung, atau lebih baik lagi, menjadi seorang pejuang. Menjadi pejuang air, bersama-sama. Saya ingin menyerukan kewajiban untuk menjaga alam dan menyediakan air untuk satu sama lain," ujarnya.

Untuk diketahui WWC mengapresiasi peran Presiden Joko Widodo yang membuktikan komitmennya mendorong persoalan air, khususnya hak atas air untuk semua orang ke level yang lebih tinggi, pada pertemuan antar kepala negara di World Water Forum ke-10.

"Saat KTT G20 lalu saya meminta Yang Mulia untuk menjadi 'water messenger' dan sekarang Anda telah membuktikannya. Saya ingin mengucapkan terima kasih," ucapnya.

Lebih lanjut, beberapa poin yang didorong WWC adalah pertama, mendorong kebijakan keamanan suplai air kepada semua tingkatan tanggung jawab di seluruh dunia.

Kedua, komitmen mengubah tindak perilaku dan kebiasaan untuk mewujudkan water sobriety. Ketiga, meningkatkan desain dan penerapan dari solusi berbasis alam pada daerah aliran sungai (DAS) terlebih dahulu.

Kemudian keempat, menyerukan kepada seluruh negara untuk memasukkan hak atas air ke dalam konstitusi, hukum, dan peraturan daerah masing-masing negara.

"Sehingga, selangkah demi selangkah, kita bisa mengusulkan agar hak atas akses terhadap air dapat ditegakkan bagi semua orang," ujar Fauchon.

Kelima, WWC mengajak dunia untuk bergabung dengan Koalisi "Money for Water" yang akan diperkenalkan di konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa berikutnya, yang mencakup sub-kedaulatan dan pembatalan utang air (water debt) untuk negara-negara termiskin di dunia.

"Kami ingin memastikan bahwa sebagian besar pendanaan iklim pada dasarnya dikhususkan untuk air, termasuk air limbah," ujar Fauchon.

Keenam, WWC berharap tindakan internasional untuk memastikan tata kelola yang lebih aktif dan terdesentralisasi berdasarkan kerja sama multilateral. World Water Forum menjadi wadah penting untuk memperkuat aturan mediasi untuk sungai, danau, dan DAS.

"Saya ingin sampaikan kepada semua orang dan di seluruh dunia, bahwa kami membutuhkan Anda. Kami ingin ide baru, kami ingin diskusi baru agar kita bisa membuat masa depan air bersama-sama. Bersama kami, jadilah yang pertama berperan sebagai World Water Warriors (Pejuang Air untuk Dunia). Ambillah bagian, terutama Anda, yang paling muda di ruangan ini, sambutlah tangan yang kami ulurkan pada Anda," Fauchon.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article World Water Forum Jadi Momentum RI Siapkan Infrastruktur Air

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular