Prancis Telusuri 'Harta Karun Langka' RI di Bledug Kuwu

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
17 May 2024 18:40
Lithium (AP/Dado Galdieri)
Foto: Lithium (AP/Dado Galdieri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan tambang dan metalurgi asal Prancis yakni Eramet untuk mencari potensi 'harta karun langka' berupa lithium yang ada di Wilayah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Pertambangan Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif menjelaskan, Pemerintah Indonesia melalui Badan Geologi telah meresmikan kerja sama strategis dengan Eramet. Ini dilakukan untuk penyelidikan mineral langka lithium yang ada di Bledug Kuwu.

"Sejauh ini sudah kerja sama dengan Eramet untuk penyelidikannya," kata Irwandy ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Menurut Irwandy, kerja sama penyelidikan mengenai keberadaan lithium ini masih sebatas yang ada di Bledug Kuwu. Namun, tidak menutup kemungkinan kerja sama akan dilanjutkan ke daerah-daerah lain yang mempunyai potensi keberadaan lithium.

"Baru itu. Tapi sumber-sumber lain kan ada sebenarnya. Kayak di Sulawesi Barat. Itu mungkin berikutnya," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat perusahaan asing yang tertarik untuk mengelola potensi 'harta karun super langka' berupa mineral lithium di Indonesia.

Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin menyampaikan mineral langka tersebut berlokasi di Bledug Kuwu, Grobogan Jawa tengah. Bledug Kuwu sendiri mempunyai fenomena semburan lumpur mirip Lapindo.

Meski demikian, Awaluddin tidak membeberkan secara rinci nama perusahaan yang dimaksud. "Ada dari internasional (perusahaan yang tertarik di Bledug Kuwu)," kata dia di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Awaluddin menilai kandungan mineral lithium yang berada di Bledug Kuwu digadang-gadang lebih menarik dibandingkan di Lumpur Lapindo. Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pencarian harta karun mineral langka yang ada di Bledug Kuwu terlebih dahulu.

"Sebenarnya kajian Bledug Kuwu sejak 2020, terputus Covid kita lanjut tahun ini 2023 dan menghasilkan beberapa hasil yang menggembirakan," ujarnya.

Di sisi lain, mineral lithium saat ini cukup penting untuk kemajuan industri baterai kendaraan listrik. Ia pun memproyeksikan, permintaan lithium akan naik 42 kali lipat dari kebutuhan seiring masifnya penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

"Kalau dulu mungkin barangnya ada tapi harganya kan komoditas naik hari ini, kita lihat berapa potensi yang ada hari ini termasuk di Kalimantan, di Babel, di Sumatera, termasuk di Bledug Kuwu. Mungkin dulu gak dilihat tapi hari ini semua pakai baterai listrik segala macam mobil pakai," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkonfirmasi! Bledug Kuwu Jateng Simpan Harta Karun Langka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular