
Dolar Rp 16.100, Pemda Siapkan Strategi Lawan Imported Inflation

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke level Rp 16.100 menjadi 'warning' bagi pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan di masing-masing wilayah. Seperti diketahui, nilai tukar dolar yang menguat ikut mengerek harga komoditas, termasuk barang impor (imported inflation).
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono dalam Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama 2024, di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (17/5/2024).
"Kita lihat nilai tukar rupiah hari ini berkisar di angka Rp 16.100. Ini berlangsung sudah hampir sebulan. Ini alarm buat kita semua untuk waspada bagaimana menjaga ketahanan pangan kondisi ekonomi di masing-masing daerah," kata Joko.
Hal ini harus dilakukan pemerintah daerah agar inflasi tetap terkendali dan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik. Untuk itu, Mitra Praja Utama (MPU), yakni 10 pemerintah daerah a.l. Bali, Jakarta, Lampung hingga Papua, berupaya merumuskan kebijakan dalam menanggulangi isu ketahanan pangan.
"Melalui Raker ini, diharapkan tim TPID dari 10 provinsi anggota MPU, dapat merumuskan kebijakan dalam menanggulangi isu ketahanan pangan. Mengingat anggota ini berkontribusi menyediakan kebutuhan pangan," ungkap Joko.
Untuk itu, Joko berharap 10 anggota Mitra Praja Utama (MPU) saling informasi dan pengetahuan agar kondisi ketahanan pangan tetap terjaga. Pendataan dan administrasi kependudukan kerap dihadapi anggota MPU.
Oleh karena itu, dukungan dan arahan Direktorat Jenderal Kependudukan dan catatan sipil dibutuhkan sehingga data kependudukan lebih akurat. Dengan demikian, kebutuhan pasokan hingga fasilitas bansos dari dana APBD bisa lebih tepat sasaran.
Dalam kesempatan ini, dia juga mengingatkan agar pemerintah daerah menjaga pasokan pangannya, minimal untuk 4 bulan ke depan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Amankan Stok & Harga Pangan Jakarta, Pasar Jaya Punya Jurus Ini
