
PM Slovakia Ditembak Brutal Kakek 71 Tahun, Ini Kondisi Terbarunya

Jakarta, CNBC Indonesia- Penembakan terjadi di Eropa. Kali ini menimpa Perdana Menteri (PM) Slovakia Robert Fico.
Ia ditembak Rabu siang usai rapat kabinet. Beberapa saksi mengatakan penembakan brutal itu dilakukan lima kali dan dari jarak dekat, menyebabkan perut dan lengan sang PM terluka.
Dilaporkan bagaimana ahli bedah menghabiskan waktu berjam-jam di ruang operasi, berjuang untuk menyelamatkan pemimpin berusia 59 tahun itu. Kini, ia disebut dalam kondisi stabil meski masih sangat serius.
"Pada malam hari, dokter berhasil menstabilkan kondisi pasien," kata wakil perdana menteri Robert Kalinak kepada wartawan, dikutip dari AFP Kamis (16/5/2024).
"Sayangnya, kondisinya masih sangat serius karena cederanya rumit," tambahnya.
Direktur Rumah Sakit Banska Bystrica, tempat Fiso dirawat, Miriam Lapunikova, juga membenarkan operasi yang dilakukan. Ia mengatakan operasi memakan waktu lima jam, dilakukan oleh dua tim.
"Dia akan tinggal di unit perawatan intensif," katanya.
Rekaman kejadian setelah penembakan menunjukkan agen keamanan mengambil Fico yang tergeletak di tanah dan membawanya ke dalam mobil hitam, sebelum memberangkatkannya dengan helikopter. Dalam scene lain, polisi memborgol seorang pria di trotoar di dekatnya.
Polisi disebut telah menahan seorang tersangka di lokasi serangan. Diberitakan bahwa ia merupakan pria berusia 71 tahun.
"Belum pernah ada serangan (sebelumnya) terhadap menteri atau perdana menteri mana pun di Slovakia," ujar analis Grigorij Meseznikov mengatakan kepada AFP
"Saya hanya ingat kasus mantan Menteri Perekonomian Jan Ducky yang ditembak mati pada 1999 ... Tetapi dia sudah tidak aktif secara politik lagi ketika dia dibunuh," katanya.
Fico memimpin pemerintahan sejak 2006 dan kembali memimpin di 2012. Namun di 2018, ia terpaksa mengundurkan diri setelah pembunuhan terjadi ke seorang jurnalis investigasi yang mengungkap korupsi tingkat tinggi dan memicu sentimen anti-pemerintah.
Namun di Oktober 2023, ia kembali menjabat. Fico kerap melontarkan serangkaian pernyataan yang memperburuk hubungan antara Slovakia dan negara tetangganya, Ukraina.
Dia mempertanyakan kedaulatan Ukraina dan menyerukan 'kompromi' dengan Rusia, yang menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Setelah ia terpilih, Slovakia berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina.
Dia juga memicu protes massal dengan perubahan kontroversial, termasuk undang-undang media yang menurut para kritikus akan melemahkan ketidakberpihakan televisi dan radio publik. Pada konferensi pers setelah penembakan tersebut, anggota parlemen Lubos Blaha dari partai Fico mengecam kritik terhadap perdana menteri.
"Anda, media liberal, dan politisi progresif harus disalahkan. Robert Fico berjuang untuk hidupnya karena kebencian Anda," kata Blaha.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Brutal! PM Slovakia Ditembak Usai Hadiri Rapat Kabinet
