Repsol Hengkang, Investor Antre Masuk Ladang Gas di Laut Aceh

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
16 May 2024 15:30
SKK Migas dan Mubadala Energy mengumumkan penemuan Gas kedua yang signifikan di Blok South Andaman, Aceh. (Dok. SKK Migas)
Foto: SKK Migas dan Mubadala Energy mengumumkan penemuan Gas kedua yang signifikan di Blok South Andaman, Aceh. (Dok. SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan terdapat beberapa perusahaan yang menaruh minat untuk mengelola Blok Andaman III, Aceh. Terutama selepas Repsol memutuskan untuk mengembalikan wilayah kerja (WK) Andaman III kepada negara.

Penasehat ahli Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf membeberkan setidaknya terdapat 2-3 perusahaan yang sudah menyampaikan ketertarikannya kepada SKK Migas untuk mengelola Blok Andaman III.

"Ada juga yang tertarik. Setelah Repsol mengatakan, ah saya gak akan lanjut. Sudah mulai ngantri. Yang pernah ngomong sama saya mungkin ada 3-4 perusahaan," ujar Nanang ditemui di sela acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), Kamis (16/5/2024).

Menurut Nanang, ada beberapa pertimbangan yang akhirnya membuat perusahaan migas asal Spanyol tersebut untuk tidak lagi melanjutkan kegiatan eksplorasi di Blok Andaman III. Salah satunya karena temuan potensi yang ada di Blok Andaman III kurang ekonomis.

"Kalau Repsol kan harapannya seperti yang di Harbour Energi (Andaman II) dan yang di ini (Andaman I). Tapi dia dapetnya di reservoir yang lain. Tapi mungkin tidak terlalu besar. Makanya buat mereka tidak ekonomis untuk dilanjutkan," ungkap Nanang.

Sebelumnya, Stakeholders Relations Manager Repsol Indonesia, Amir Faisal Jindan mengatakan keputusan pengembalian WK ke negara dilakukan perusahaan setelah pengeboran di Sumur Rencong-1X akhir tahun lalu tidak menemukan adanya indikasi temuan migas yang diharapkan.

"Benar (dikembalikan) dikarenakan hasil pengeboran sumur Rencong-1X yang tidak sesuai dengan yang diharapkan," kata dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (18/7/2023).

Saat ini pihaknya tengah dalam proses pengembalian wk Andaman III kepada pemerintah. Meski begitu, ia menegaskan bahwa Repsol masih akan tetap fokus untuk pengembangan portofolio lain mereka di blok lainnya, misalnya Sakakemang yang berada di Banyuasin, Sumatera Selatan. "Kita masih fokus untuk pengembangan di WK Sakakemang," ujarnya.

Seperti diketahui, Badan Pengelola Migas Aceh atau BPMA sebelumnya melaporkan Repsol selaku operator Blok Andaman III telah berhasil melakukan pengeboran sumur Rencong-1X di perairan Aceh pada Senin (18/7/2022). Adapun pengeboran eksplorasi ini akan memakan waktu selama 66 hari.

Adapun pengeboran lepas pantai yang dilaksanakan kurang lebih berjarak 42 km dari garis pantai Aceh Utara tersebut merupakan jenis pengeboran laut dalam atau deep water.

Blok Andaman III merupakan WK Eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman pada lelang Wilayah Kerja pada tahun 2009. Kontrak Kerja Sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu selama 30 tahun. Pada tahun 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh Repsol.

Kemudian di tahun 2019, Petronas, perusahaan migas asal Malaysia, melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. (Repsol). WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian Wilayah Kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.

Repsol Andaman B.V telah mengerjakan beberapa kegiatan yaitu studi G&G, akuisisi data seismik 3D seluas 3,250 km2 yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 hingga 2018 dan pemboran eksplorasi Rencong-1X.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Zonk! Harta Karun di Laut Aceh Tak Ketemu, Repsol Hengkang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular