Pertamina Tunjukan Komitmen Pengembangan CCS

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
16 May 2024 09:40
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam pemaparan di acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (14/5/2024). (Dok. Pertamina)
Foto: Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam pemaparan di acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (14/5/2024). (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejalan dengan komitmen untuk menjalankan program penurunan karbon, Pertamina menjalin kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Kerja sama ketiga pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan Framework Agreement yang dilaksanakan di ajang The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition pada Rabu 15 Mei 2024.

Adapun penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, President & CEO, Korea National Oil Corporation (KNOC) Dong Sub Kim, serta President, ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed.

Kemudian, milestone tersebut disaksikan oleh Acting Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jason Rebholz, Perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan Director Energy Technologies Division, Ministry of Trade, Industry and Energy, Hong Sukyong dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jodi Mahardi.

Melalui kerja sama ini ketiga pihak akan melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kolaborasi trans-boundary value chain CCS serta memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transport, dan lokasi storage CO2. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proyek CCS baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menuturkan, kerja sama strategis ini menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mendorong inisiatif program CCS dan penurunan karbon di Indonesia, termasuk untuk mengembangkan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional di wilayah kerja Pertamina.

"Kerjasama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi dan program penurunan karbon di Indonesia dengan berkolaborasi dengan partner internasional. Tujuannya untuk mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar di wilayah Asia Tenggara," kata Nicke dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (16/5/2024).

Sejalan dengan Nicke, President ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed menyampaikan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk percepatan program pengurangan emisi.

"Bersama dengan Pertamina, KNOC dan dukungan Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan," kata Irtiza Sayeed.

Sebagai informasi, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vending Machine UMKM Bermunculan di Stasiun KA, Begini Penampakannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular