Anggota Komisi VI DPR: PMN Era Erick Berdampak Besar Bagi Kinerja BUMN

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
15 May 2024 16:08
Menteri BUMN Erick Thohir, menerima trofi penghargaan dalam CNBC Indonesia Awards 2023, dalam kategori "Person Of The Year In Good Governance", di Westin Jakarta pada Rabu, (13/12/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komisi VI DPR Muhammad Husein Fadlulloh menilai terobosan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait penyertaan modal negara (PMN) terbukti berdampak besar bagi kinerja perusahaan pelat merah. Husein menyampaikan Erick bersama Komisi VI bersepakat melakukan perubahan besar dalam pemberian PMN kepada BUMN.



"Sejak 2020, sudah mulai kita rancang dan diskusi bersama supaya PMN ini efektif, efisien, dan tepat sasaran," ujar Husein di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Husein menyampaikan kebijakan ini berbeda dengan kebijakan pemberian PMN di era sebelumnya. Hal tersebut berdampak pada memburuknya kondisi BUMN yang menerima PMN.

Saat ini, menurut Husein, mayoritas PMN diberikan untuk BUMN yang mendapatkan penugasan dari pemerintah hingga proyek strategis nasional (PSN), seperti program subsidi listrik dari PLN hingga penyelesaian jalan tol trans Sumatera (JTTS).

"Tujuannya sudah jelas agar lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Makanya, syarat pertama itu penugasan, sisanya sekitar 15%-20% untuk aksi korporasi," kata politisi Gerindra tersebut.

Husein mengatakan, BUMN yang menerima PMN saat ini pun memiliki performa yang cukup baik. Husein menyebut indikator ini dapat terlihat dari meningkatnya kontribusi dividen yang kini sudah jauh lebih besar daripada PMN.

"Kalau lihat proporsi dividen bukan hanya perusahaan yang dapat PMN, tapi yang non PMN juga banyak, dan kinerjanya cukup bagus. Jadi PNM diberikan untuk mendukung program pemerintah bukan untuk bayar utang, 90% itu untuk penugasan," ujar Husein.

Husein mengingatkan program penugasan biasanya bersifat jangka panjang. Husein menilai hal ini akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi hingga pembukaan lapangan kerja di masa mendatang.

"Contoh JTTS itu jangka panjang yang harus dilakukan, itu efek berganda secara ekonominya akan memberikan benefit lebih baik untuk masyarakat," ujar Husein.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dinakhodai Erick Thohir, Setoran BUMN Ke Negara Nyaris Rp2.000 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular