Perang di Timteng & Rupiah Anjlok Bikin Ekspor RI Tembus US$19,6 M

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 15/05/2024 11:16 WIB
Foto: Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/3/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai US$ 19,62 miliar, tumbuh 1,72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Salah satu pendorongnya adalah logam mulia dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Demikianlah disampaikan Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers, rabu (15/5/2024)


"Kenaikan ini didorong peningkatan ekspor non migas terutama pada logam mulia, perhiasan atau permata, kemudian barang dari besi dan baja atau hs73 dan nikel barang dari padanya atau hs75," ungkap Pudji.

Pudji menjelaskan, dalam sebulan terakhir ada kenaikan harga logam mulia yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Karena di tengah tekanan geopolitik di Timur Tengah logam mulia dianggap alternatif aset lebih aman," jelasnya.

Pada sisi lain, nilai tukar rupiah juga alami pelemahan cukup dalam pada periode tersebut. Dolar Amerika Serikat (AS) bahkan nyaris menembus level Rp16.300.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Solusi Bubut dan Milling Baru Diperkenalkan untuk Efisiensi