Pertamina Targetkan Kontribusi Rp 274 Triliun/Tahun ke GDP RI
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menargetkan bisa berkontribusi hingga US$ 17 miliar atau setara Rp 274 triliun (asumsi kurs Rp 16.119 per US$) per tahun ke negara hingga lima tahun ke depan.
Dengan demikian, diharapkan perseroan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam pemaparan di acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (14/5/2024).
"Jadi dari alokasi anggaran kita lima tahun ke depan, kita bisa memberikan kontribusi tambahan atau penciptaan nilai tambah terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) kita setiap tahunnya sekitar US$ 17 miliar dan juga bisa menciptakan penciptaan lapangan kerja sekitar 1,3 juta orang," paparnya.
Lebih lanjut, hingga tahun 2029 mendatang, Nicke menyebutkan pihaknya akan mengalokasikan sebesar 60% anggaran perusahaan untuk menggenjot bisnis di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).
"Target kami pada tahun 2029 adalah swasembada minyak mentah. Saat ini sepertiga pasokan konsumsi minyak mentah kita berasal dari impor. Jadi kita akan menambah alokasi kita, kita akan menambah aktivitas hulu kita untuk meningkatkan produksi kita," ungkap Nicke.
Hal itu juga dilakukan dengan menambah kapasitas kilang minyak Pertamina, mengurangi impor bahan bakar, dan meningkatkan kualitas produk.
"Dalam strategi kami, kami juga mengalokasikan 17% untuk mengembangkan bisnis gas terintegrasi di hulu, tengah, dan hilir. Kami percaya bahwa gas adalah bahan bakar penghubung untuk beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan," bebernya.
Adapun, Nicke mengungkapkan perseroan memiliki kebijakan untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) setiap tahunnya untuk kegiatan perusahaan dari hulu ke hilir.
"Kami mempunyai kebijakan kandungan lokal dari pemerintah dan kami berusaha meningkatkan persentase kandungan lokal setiap tahunnya dari kegiatan hulu hingga hilir," jelasnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung keberlanjutan energi 'bersih' dalam negeri dengan meningkatkan program bioenergi melalui biodiesel, biogasoline, dan bioavtur.
"Kami dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoline, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, dan juga carbon offsetting seperti natural base solution dan CCUS," tandasnya.
(wia)