Internasional

Panas, Jepang Protes Keras ke Korea Selatan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 May 2024 19:50
FILE - In this Aug. 2, 2019, file photo, a woman walks past an advertisement featuring Japanese and South Korean flags at a shop in Shin Okubo area in Tokyo. The leaders of China, Japan and South Korea are holding their latest trilateral summit in China this week, amid feuds over trade, military maneuverings and historical animosities. Most striking has been a complex dispute between Seoul and Tokyo, while Beijing has recently sought to tone-down its disagreements with its two neighbors.(AP Photo/Eugene Hoshiko, File)
Foto: Jepang vs Korsel (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Jepang dengan Korea Selatan (Korsel) masih bergejolak. Dalam kasus terbaru, Jepang telah mengajukan protes resmi ke Seoul.

Ini setelah pemimpin partai oposisi Korsel melakukan perjalanan ke pulau-pulau yang disengketakan. Surat resmi telah diberikan melalui jalur diplomatik Senin.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima dan sangat disesalkan," kata juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi, seperti dikutip AFP, Selasa (14/5/2024).

"Bahwa pemimpin partai oposisi Korea Selatan mendarat di Takeshima meskipun Jepang berulang kali meminta untuk menahan diri," tambahnya.

Sebelumnya, mantan Menteri Kehakiman Cho Kuk mengunjungi pulau kecil berbatu bernama Dokdo, kemarin. Pulau itu dikenal sebagai Takeshima di Jepang.

"Klaim Jepang atas kedaulatan Dokdo adalah penegasan bahwa kejahatan Jepang yang mengerikan pada masa perang, termasuk invasi dan perang, pembantaian dan penjarahan, penyiksaan dan pemenjaraan pejuang kemerdekaan, kerja paksa, dan mobilisasi perempuan penghibur, adalah hal yang dibenarkan," kata Cho pada pidato partainya.

Ia sendiri melakukan perjalanan menjelang pertemuan puncak tiga negara dengan China. Pertemuan puncak trilateral diperkirakan akan berlangsung pada akhir Mei di Korsel namun tanggal untuk pembicaraan tersebut belum diumumkan.

Korsel telah menguasai pulau-pulau di lepas pantai timurnya sejak tahun 1945, ketika pemerintahan kolonial Tokyo di semenanjung Korea berakhir. Namun Jepang mengatakan pulau-pulau tersebut diduduki secara ilegal.

Pada Januari, Seoul juga mengajukan protes "keras" ke Jepang. Ini terkait dimasukkannya pulau-pulau yang disengketakan oleh Tokyo ke dalam peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah gempa bumi besar Taiwan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dampak Gempa M7,4 Jepang: Korea Selatan Dilanda Tsunami!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular