Jokowi Segera ke Sumatra Barat, Cek Penanganan Pascabanjir & Longsor

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
14 May 2024 11:21
Kondisi terkini Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar usai diterjang banjir bandang lahar dingin. (Instagram @eka.putra.official)
Foto: Kondisi salah satu wilayah di Kabupaten Tanah Datar usai diterjang banjir bandang lahar dingin, Sabtu (11/05/2024). (Instagram @eka.putra.official)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Sumatra Barat dalam waktu dekat. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan penanganan pascabanjir bandang yang melanda sejumlah kabupaten di provinsi tersebut.



Ditemui seusai meninjau RSUD Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024), Jokowi mengaku terus mengikuti dengan seksama perkembangan selepas banjir di Sumbar. Kepala negara juga sudah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto untuk turun ke lokasi.

"Sudah kami telepon juga perkembangannya seperti apa, kondisinya seperti apa kami ikuti," ujar Jokowi.

Eks gubernur DKI Jakarta itu juga berkeinginan ke Sumbar. Akan tetapi masih mengatur waktu.

"Karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata, dan kemudian nanti kalau waktunya sudah ketemu, saya akan segera tinjau ke sana, ke Sumatra Barat dan memberikan bantuan dan memberikan solusi ke yang terdampak," kata Jokowi.

BNPB terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor, yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumbar.

Kepala BNPB Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024), menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun perincian dengan korban meninggal di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,

"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujarnya seperti dikutip situs resmi BNPB.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Resmikan Bendungan Karian, 2 Daerah Ini Aman dari Banjir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular