OJK: Masih Ada 80 Perusahaan Mau IPO Tahun Ini!

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 May 2024 14:47
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (1/4/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar modal Inarno Djajadi menegaskan kinerja pasar saham Indonesia tetap positif, seiring dengan tetap tingginya penghimpunan dana di pasar modal hingga April 2024. Bahkan, perusahaan yang berminat masuk bursa tetap banyak.

Kondisi ini terjadi di tengah tekanan pasar saham global yang merambat ke domestik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,75% secara tahunan. Namun, pengumpulan dana mencapai Rp 77,64 triliun  hingga April 2024, dengan sebanyak 17 aksi korporasi di antaranya bersumber dari IPO atau emiten baru. Adapun, di dalam pipeline, masih ada 80 perusahaan yang akan listing tahun ini.

"Penghimpunan dana di pasar modal tren positif, Rp 77,64 triliun IPO. Kemudian dengan 17 emiten baru. Sementara itu, 138 pipeline (termasuk) penawaran umum," papar Inarno dalam paparan hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (13/5/2024).

OJK merinci dari 138 penggalangan dana yang masuk dalam pipeline, sebanyak 11 di antaranya merupakan penawaran umum terbatas (PUT), 10 efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), dan 37 PUB EBUS.

Bila dirinci hingga April 2024, IPO menyumbang Rp 2,55 triliun terhadap total penggalangan dana. Kemudian PUT Rp 32,42 triliun, EBUS Rp 1,5 triliun, dan PUB EBUS Rp 41,18 triliun.

Adapun, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sekitar 62 perusahaan dapat tercatat menjadi perusahaan publik lewat gelaran IPO.

Sementara itu, Inarno mengungkapkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan sepanjang bulan April 2024. IHSG terkoreksi 0,35% sepanjang bulan April dan berakhir di 7.232,2

Inarno menjelaskan salah satu alasan pelemahan IHSG terjadi akibat adanya tekanan eksternal.

"Tekanan di pasar saham global terdampak ke domestik dengan IHSG terkoreksi," ujar Inarno dalam Rapat Dewan Komisioner OJK Senin 13 Mei 2024.

Kapitalisasi pasar tercatat terkerek 3,45% menjadi Rp 12.077 triliun.

OJK tidak merinci besaran aksi jual (net sell) asing sepanjang bulan April, namun mengungkapkan sejak awal tahun (YtD) asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 7,5 triliun.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK Kumpul Bareng Ungkap Regulatory Sandbox, Apa Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular