
AS Resmi Setop Kirim Senjata ke Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Ini telah dilakukan sejak pekan lalu.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan langkah ini diambil sebagai "perlawanan" terhadap penyerangan Israel ke kota Rafah di Gaza selatan. Biden, kata dia, telah berusaha untuk mencegah serangan skala penuh yang dilakukan Israel terhadap kota di Selatan Gaza itu, yang kini menjadi tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa ketika para pemimpin Israel "tampaknya mendekati keputusan mengenai serangan Rafah", AS mulai dengan hati-hati meninjau usulan transfer senjata tertentu. Apalagi se jata-senjata tersbeut mungkin digunakan di Rafah.
"Sebagai hasil dari peninjauan tersebut, kami telah menghentikan satu pengiriman senjata pada minggu lalu. Terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon," kata pejabat itu seperti dikutip Reuters, Rabu (8/5/2024).
"Kami secara khusus fokus pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon tersebut dan dampak yang mungkin ditimbulkannya di lingkungan perkotaan yang padat seperti yang telah kita lihat di wilayah lain di Gaza. Kami belum membuat keputusan akhir tentang bagaimana melanjutkan pengiriman ini," kata pejabat tersebut.
Empat sumber mengatakan pengiriman tersebut antara lain terkait Joint Direct Attack Munitions (JDAM) buatan Boeing. Ini merupakan bom berpemandu GPS yang di lengkapi dengan pemandu laser dan inersial.
AS sendiri memang secara terbuka menekan Israel untuk menunda rencana serangannya di Rafah. Namun, sampai Israel mengambil langkah-langkah untuk mencegah jatuhnya korban sipil.
Perlu diketahui pasukan Israel pada Selasa telah merebut perbatasan utama antara Gaza dan Mesir di Rafah. Ini memutus jalur penting bagi bantuan ke daerah kantong kecil tersebut.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gila! Israel Bombardir Tenda-Tenda Pengungsi Rafah, Begini Kata Dunia