Sebut Gas Murah Industri Masih Karut Marut, Menperin Agus Ingatkan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kebutuhan gas industri bakal terus meningkat. Seiring dengan pertumbuhan industri yang juga terus naik.
"Setiap pertumbuhan ekonomi itu kan didukung pertumbuhan industri. Kalau ekonomi kita 5-6%, artinya kita ingin industri tumbuh di atas 6%. Artinya, kebutuhan gas industri akan semakin besar," katanya kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Di sisi lain, Menperin menyoroti gas murah industri atau kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Dia mengatakan, bakal terus memperjuangkan industri yang mendapat HGBT semakin bertambah.
Bahkan, dia ingin, HGBT dapat dinikmati oleh seluruh sektor industri. Dengan begitu, daya saing industri nasional terus terdongkrak.
Menurutnya, perluasan program untuk seluruh industri manufaktur hanya memerlukan 30% dari total produksi gas dalam negeri.
"HGBT selalu kami akan perjuangkan. Kita semua paham manfaat dari HGBT. Jadi, kami berharap ESDM segera mengeluarkan kebijakan untuk memberikan HGBT sesuai dengan Perpres," katanya dalam keterangan tertulis.
"Kami menghendaki semua sektor itu bisa mendapat manfaat dari HGBT, bukan hanya tujuh. Tetapi tujuh saja masih karut marut,' tukas Menperin.
Dia meminta kementerian terkait dapat melihat cost and benefit dari kepentingan nasional yang utuh, yang akan memiliki manfaat bagi bangsa dan negara.
PMI Manufaktur RI
Sementara itu, Menperin mengatakan, sektor manufaktur RI masih mampu mencatat fase ekspansi, dan sudah berlangsung selama 32 bulan berturut-turut.
"Ini berdasarkan laporan S&P Global, yang menunjukkan Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan April 2024 berada di level 52,9," katanya.
"Kondisi pertumbuhan industri manufaktur masih tergolong sehat dan solid. Sejumlah perusahaan kembali menaikkan aktivitas pembelian dan menaikkan stok untuk siap menghadapi pertumbuhan pada bulan-bulan selanjutnya," jelas Menperin.
Dia menuturkan, fase ekspansi PMI Manufaktur pada bulan keempat 2024 ini sejalan dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan April 2024 yang berada di angka 52,3.
"Berdasarkan laporan IKI, subsektor yang paling optimis dalam enam bulan ke depan adalah industri kertas dan barang kertas, diikuti industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, serta industri makanan. Tingkat optimisme yang tinggi ini dikarenakan kepercayaan pelaku usaha terhadap kebijakan pemerintah pusat, dan perbaikan kondisi ekonomi global ke depan," paparnya.
"Kami tetap fokus menjalankan kebijakan strategis dalam mewujudkan industri yang berdaya saing, yakni melalui program substitusi impor, Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam," pungkas Menperin.
(dce/dce)