Bikin Elus Dada, Jokowi Ungkap Fakta RI Kalah dari Malaysia Cs

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 May 2024 11:27
Presiden Joko Widodo saat acara peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang berlokasi di Tapos, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Presiden Joko Widodo saat acara peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang berlokasi di Tapos, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan fakta yang memprihatinkan terkait industri teknologi di Indonesia. Menurutnya peran Indonesia dalam ekosistem industri teknologi global masih minim.

Ia mencontohkan seperti pada pembuatan produk Apple, membutuhkan 320 supplier komponen dari banyak negara. Sedangkan Indonesia hanya terlibat hanya dua komponen.

"Dan dari pertemuan tadi saya memperoleh laporan bahwa misalnya untuk perangkat dari Apple dari 320 supplier perangkat Apple di dunia supplier dari Indonesia yang ke sana itu hanya dua hanya dua," kata Jokowi saat peresmian Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Padahal menurut Jokowi Indonesia memiliki GDP terbesar di ASEAN mencapai 46%. Namun, ujarnya, RI kalah dari negara tetangga seperti Filipina, Malaysia hingga Thailand.

"Supplier dari Filipina ada 17, Malaysia ada 19, Thailand ada 24 supplier, Vietnam 72 supplier, padahal kalau di ASEAN GDP kita paling besar 46%, tapi supplier (Apple) kita tadi hanya dua," kata Jokowi.

Hal ini menurutnya cukup memprihatinkan karena peran Indonesia masih sedikit. Sehingga ia meminta agar stakeholder terkait untuk meningkatkan kemampuan teknologi lokal.

"Kenapa kita diam? kenapa bapak ibu diam semuanya, kaget? memprihatinkan. tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan kita hanya dapat 2," katanya.

"Saya tekankan kita tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi saja, kita tidak ingin menjadi pasar mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global dan ini harus ada keberanian harus ada terobosan," sambungnya.

Sehingga ia bersyukur adanya Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika ini. Menurutnya ini merupakan fasilitas yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara, sehingga bisa menjadikan Indonesia pusat sertifikasi perangkat digital di kawasan.

"Saya tadi sudah muter ke semua ruangan memang perangkatnya super modern, sangat bagus karena memang untuk membangun ini anggaran yang digunakan hampir satu triliun kurang dikit, saya tadi tanya habis berapa ini, 980 miliar rupiah," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Malaysia Sowan ke Jokowi di Istana, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular