Foto Internasional

Potret Rudal Rusia Hantam Gedung Belajar Ukraina, Korban Berjatuhan

Reuters, CNBC Indonesia
Selasa, 30/04/2024 21:00 WIB

Dalam serangan Rusia ke gedung institusi pendidikan tersebut 5 orang dilaporkan tewas dan 32 orang lainnya mengalami luka-luka.

1/5 Gedung lembaga pendidikan yang terbakar setelah serangan rudal Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). (REUTERS/Sergey Smolentsev)

Warga melihat gedung insititusi pendidikan yang terbakar akibat serangan rudal Rusia di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). Melansir dari Reuters, dalam serang tersebut 5 orang dilaporkan tewas dan 32 orang lainnya mengalami luka-luka. (REUTERS/Sergey Smolentsev)

2/5 Gedung lembaga pendidikan yang terbakar setelah serangan rudal Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). (REUTERS/Sergey Smolentsev)

Nampak kobaran api dan kepulan asap terlihat pada atap bangunan lembaga pendidikan yang berlokasi tak jauh pelabuhan di Laut Hitam Ukraina. (REUTERS/Sergey Smolentsev)

3/5 Gedung lembaga pendidikan yang terbakar setelah serangan rudal Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). (REUTERS/Sergey Smolentsev)

Gubernur daerah Oleh Kiper, menulis di aplikasi pesan Telegram, mengatakan bahwa selain korban tewas dalam serangan itu, satu orang juga meninggal setelah menderita stroke yang disebabkan oleh serangan tersebut. (Handout via REUTERS)

4/5 Gedung lembaga pendidikan yang terbakar setelah serangan rudal Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). (REUTERS/Sergey Smolentsev)

Kiper mengatakan delapan orang yang terluka berada dalam kondisi serius, termasuk seorang anak berusia 4 tahun. Di antara korban luka terdapat seorang anak kecil dan seorang wanita hamil. (REUTERS/Sergey Smolentsev)

5/5 Gedung lembaga pendidikan yang terbakar setelah serangan rudal Rusia ke Ukraina di Odesa, Ukraina, Senin (29/4/2024). (REUTERS/Sergey Smolentsev)

Saya tidak tahu harus berkata apa lagi,” kata Wali Kota Odesa Hennadii Trukhanov dalam video yang diunggah di Telegram. “Orang-orang berjalan-jalan di tepi laut dan mereka menembak serta membunuh.” (REUTERS/Sergey Smolentsev)