Simak Peran Besar Holding UMi Dorong Inklusi Keuangan di RI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
30 April 2024 16:53
BRI
Foto: dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang berfokus pada segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menargetkan pencapaian 90% inklusi keuangan di tahun 2025. Dari jumlah tersebut, porsi pinjaman untuk UMKM ditargetkan mencapai 85%.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan salah satu strategi untuk mencapai target tersebut dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru yang berasal dari segmen ultra mikro menjadi enabler melalui holding Ultra Mikro.

Menurut dia, semenjak dibentuknya holding Ultra Mikro pada 2021, BRI bersama PNM serta Pegadaian berfokus untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses terhadap layanan keuangan. Di mana dari 45 juta usaha ultra mikro masih terdapat 18 juta usaha ultra mikro yang masih belum terlayani.

"Melalui ekosistem holding Ultra Mikro, BRI bersama PNM dan Pegadaian dapat berfokus pada core business masing-masing dengan menyediakan journey nasabah yang berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya secara ekonomi, namun juga dari aspek sosial," imbuh Supari dikutip dari siaran pers, Selasa (30/4/2024).

Diketahui BRI melalui Holding Ultra Mikro memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan kapabilitas nasabah Mikro dan Ultra Mikro di Indonesia dengan kepemilikan channel, produk, tenaga pemasar serta customer base yang besar. Di samping itu, adanya dukungan infrastruktur yang luas serta sebagai mitra pemerintah dalam implementasi kebijakan keberpihakan kepada nasabah Mikro dan Ultra Mikro.

Dengan terbentuknya holding Ultra Mikro, terdapat pergeseran nasabah yang belum terlayani layanan keuangan formal, dari 14 juta usaha di tahun 2022 menjadi 9 juta nasabah.

Secara nasional, progress inklusi keuangan mengalami peningkatan 3,3% menjadi 87,30% diukur dari penggunaan produk dan layanan keuangan. Sedangkan literasi keuangan di Indonesia mencapai 42,7% dengan peningkatan di indeks pengetahuan produk keuangan, kemampuan berhitung, dan tujuan pengelolaan keuangan.

"Dimulai dari 2021, saat ini holding Ultra Mikro masuk tahun ketiga yang salah satu inisiatifnya berfokus pada pemberdayaan berskala penuh. Dilihat dari performa keuangan BRI Mikro dan Ultra Mikro di Q1 2024 telah mencapai 617,9 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 36,8 juta," imbuhnya.

Dengan kehadiran Holding Ultra Mikro, pertumbuhan nasabah Mekaar mencapai 15 juta nasabah di 2023. Adapun sebanyak 1,3 juta nasabah PNM Mekaar juga berhasil naik kelas ke BRI dan Pegadaian.

Sinergi Holding Ultra Mikro pada kuartal I-2024 menumbuhkan 16.404.300 nasabah PNM Mekaar dan terdapat pembukaan rekening Simpedes UMi sebanyak 199.988. Ketua kelompok PNM Mekaar juga mendapatkan penghasilan tambahan sebagai Agen BRILink Mekaar, sebanyak 4.843 nasabah membuka tabungan emas dari Pegadaian, dan integrasi melalui aplikasi mempermudah sebanyak 7.961.136 nasabah yang melakukan pembukaan simpedes UMi dengan aplikasi Mekaar DIGI.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menekankan fungsi PNM dalam mereaktualisasi budaya bangsa dalam hal gotong-royong. Menurut dia, sejak sebelum Indonesia merdeka, masyarakat terbiasa dengan budaya gotong-royong yang tercermin dalam kebiasaaan arisan.

Budaya ini menjadi dasar gerak PNM dalam membentuk kelompok produk yang disebut Pertemuan Kelompok Mingguan (PNM).

"PNM terus mendampingi seluruh perempuan pelaku usaha ultra mikro yang sekarang sampai dengan Desember 2023, nasabah aktif PNM Mekaar yang kami damping mencapai 15,1 juta nasabah. Angka tersebut tumbuh 9,42% year on year jika dibandingkan dengan Desember 2022," kata dia.

Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.

"Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan," papar Arief.

Diketahui PNM memberikan modal usaha sekaligus berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha nasabah. Hingga kini tercatat sebanyak 15.2 juta nasabah di seluruh Indonesia.

Dia menegaskan, PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan sebab pembiayaan dan pendampingan tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya. Adapun fokus PNM adalah mengangkat kepercayaan diri nasabah yang inferior menjadi pelaku usaha yang punya mental untuk maju.

"Kebanyakan nasabah Mekaar ini adalah ibu-ibu yang bahkan tidak berani untuk bermimpi tentang sukses. Setelah kita berikan modal intelektual dan wawasan usaha melalui pengembangan kapasitas usaha mereka akhirnya punya keberanian untuk semakin naik kelas" pungkas Arief.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Holding Ultra Mikro Mampu Koneksikan Jutaan Masyarakat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular