Awal 2024 Penjualan Mobil RI Ambrol 23%, Bos Honda Bongkar Penyebabnya
Jakarta CNBC Indonesia - Penjualan mobil di awal tahun 2024 ini mengalami penurunan tajam dibandingkan awal 2023 silam. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil di RI pada kuartal I tahun 2024 hanya 215.069 unit. Angka ini turun 23,77% dibanding Januari-Maret 2023 yang mencatat penjualan mencapai 282.125 unit.
Sales Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengungkapkan, menurunnya penjualan mobil di awal tahun ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi maupun politik yang membuat sebagian masyarakat wait n see.
"Pencapaian pasar otomotif nasional kuartal pertama masih terpengaruh kondisi politik dan ekonomi baik nasional maupun global ya. Kondisi mata uang asing yang terus naik, pengetatan persetujuan dana pinjaman untuk kendaraan, membuat pasar otomotif melambat," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (22/4/2024).
Bukan hanya kuartal ke kuartal, data Gaikindo menunjukkan, penjualan mobil nasional secara wholesales (dari pabrikan ke diler) memang meningkat secara bulanan sejak awal tahun 2024.
Penjualan mobil nasional bulan Maret 2024 masih anjlok 26,21% atau 26.548 unit secara tahunan. Pada Maret 2023, penjualan tercatat mencapai 101.272 unit.
"Saat ini kami masih terus memonitor dampak dari situasi ini untuk menentukan strategi yang tepat untuk dapat mempertahankan value terbaik bagi konsumen," kata Billy.
Pengamat Ekonomi Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, masih lesunya penjualan mobil di dalam negeri dipicu oleh beberapa faktor.
Pelemahan nilai tukar rupiah dan stagnasi pertumbuhan ekonomi. Kedua hal itu menjadi faktor utama lesunya daya beli masyarakat, sehingga menunda pembelian mobil.
"Kebijakan pengetatan kredit kendaraan oleh lembaga pembiayaan turut menghambat pembelian mobil," katanya kepada CNBC Indonesia.
"Kenaikan harga komponen mobil yang impor juga berkontribusi pada kenaikan harga jual," tambahnya.
(dce)