Pemerintah Tak Naikkan Harga BBM Sampai Juni, Ini Alasannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
19 April 2024 16:05
Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah kendaraan antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di SPBU kawasan Jakarta, Rabu (1/3/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga Juni 2024. Sekalipun, tensi di kawasan Timur Tengah antara Iran dan Israel semakin memanas.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, berdasarkan pembahasan yang dilakukan bersama lintas kementerian, pemerintah memutuskan untuk menahan harga BBM hingga Juni 2024.

"Kemarin sudah kita bahas, jadi kita masih nahan (harga BBM) sampai Juni," kata Arifin ditemui di Kantor Ditjen Migas Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Meski demikian, apabila konflik terus berlanjut dan semakin meluas, pemerintah akan mengambil sikap. Salah satunya yakni membahas kembali revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Revisi Perpres ini nantinya akan mengatur pembatasan BBM bersubsidi Pertalite.

"Kalau ini konflik tidak berkesudahan kan harus ada langkah ya langkah yang pas, nah sebetulnya kan Perpres 191 itu kan memang untuk mengalokasikan kepada subsidi, itu dulu yang perlu diterapkan ya, jangka pendek itu satu, harus ada jaminan suplai," ujarnya.

Arifin mengungkapkan bahwa Indonesia selama ini mengimpor minyak dari berbagai negara secara total 840 ribu barel per hari (bph), terdiri dari impor minyak mentah sebesar 240 ribu bph dan BBM sebesar 600 ribu bph.

"Jadi ini memang geopolitik ini serius. Ukraina belum selesai dan juga timur tengah dan tensi di asia pasifik harus diantisipasi. Karena Amerika udah ngirim ke pangkalannya di pacific ini. Pasti ada respon jadi kita berharap tidak ada konflik di wilayah ini," tambahnya.

Seperti diketahui, Perang Israel-Iran kini semakin memanas. Israel dikabarkan telah meluncurkan rudal sebagai serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari.

Harga minyak mentah dunia pun ikut melejit pada perdagangan hari ini setelah Israel dilaporkan menyerang Iran.

Mengutip Refinitiv, pada Jumat (19/4/2024) pukul 09.23 WIB harga minyak mentah acuan Brent melejit 3,5% ke US$90,14 per barel. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 3,61% ke US$85,80 per barel.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri ESDM Berharap Harga Minyak Tak Sampai US$ 100/Barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular