Dolar Tembus Rp 16.200, Bos Indofood Sebut Bisa Picu Harga Terigu Naik

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
19 April 2024 11:04
SANA'A, YEMEN - SEPTEMBER 29: Yemenis who were affected greatly by eight years of conflict, blockade, and economic crisis receive humanitarian aid on September 29, 2022, in Sana'a, Yemen. Yemen remains one of the largest humanitarian crises in the world, and the already dire hunger crisis in the Arab poorest country before the war is teetering on the edge of catastrophe, while almost 23.7 million people are in need of food assistance, including almost 13 million children. (Photo by Mohammed Hamoud/Getty Images)
Foto: Getty Images/Mohammed Hamoud

Jakarta, CNBC Indonesia - President Commissioner PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang buka suara soal kondisi terkini ketegangan di Timur Tengah dan kurs dolar terhadap rupiah yang terus menguat. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah harga terigu yang bahan bakunya impor akan terkerek naik?

Ia bilang dua faktor yang menyebabkan harga terigu di dalam negeri, yaitu pertama harga gandum, dan kedua kurs dolar terhadap rupiah. Ia mengatakan kurs dolar mendekati Rp 16.500, atau bila dihitung sejak awal 2024, kurs dolar sudah menguat sekitar 5%.

Harga gandum pun beberapa kali mengalami naik turun. Apalagi selama ini, harga gandum mempengaruhi 80% pembentukan harga terigu di dalam negeri.

"Itu akan memberikan dampak ke harga, mungkin kembali naik (harga terigu)," kata Franky kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/4/2024).

Jadi ia menegaskan, kondisi ini sangat tergantung perkembangan.

Hari ini nilai tukar rupiah makin ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Jumat (19/4/2024). Mengutip Refinitiv pada Jumat pukul 10.00 WIB, mata uang rupiah menyentuh Rp16.280 per dolar AS. Nilai tukar rupiah ambruk 0,68%.

Merujuk data Refinitiv pada Jumat (19/4/2024) pukul 10.00 WIB, nilai tukar rupiah ada di posisi Rp 16.280/US$1. Bila dilihat sepanjang tahun ini, nilai tukar rupiah sudah ambles 5,44% terhadap dolar AS.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pengusaha Terigu Teriak, Aturan Impor Ancam Produksi Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular