FOTO Internasional

Menyalakan Lilin, Potret Warga Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida

Reuters, CNBC Indonesia
Jumat, 12/04/2024 19:07 WIB

Upacara penyalakan lilin diadakan untuk memperingati 30 tahun tragedi genosida di Rwanda. Begini ceritanya.

1/5 Peserta mengadakan nyala lilin malam dalam acara peringatan, yang dikenal sebagai

Upacara penyalakan lilin digelar pada Minggu (7/4/2024) malam untuk mengenang lebih dari satu juta nyawa orang Tutsi dan Hutu moderat yang direnggut dalam tragedi genosida di Rwanda 30 tahun silam. (REUTERS/Jean Bizimana)

2/5 Peserta mengadakan nyala lilin malam dalam acara peringatan, yang dikenal sebagai

Selama 100 hari, dimulai pada tanggal 7 April 1994, kaum Tutsi dan Hutu moderat mengalami pembantaian sistematis oleh ekstremis Hutu yang dipimpin oleh tentara Rwanda serta milisi yang dikenal sebagai Interahamwe. (REUTERS/Jean Bizimana)

3/5 Peserta mengadakan nyala lilin malam dalam acara peringatan, yang dikenal sebagai

Presiden Rwanda, Paul Kagame, telah menjabat sebagai presiden sejak tahun 2000, tetapi secara efektif memegang kendali sejak pasukannya, Front Patriotik Rwanda, memasuki Kigali pada tahun 1994 untuk mengakhiri genosida. Dia menyatakan bahwa negaranya telah mengalami kemajuan signifikan selama 30 tahun terakhir. (REUTERS/Jean Bizimana)

4/5 Peserta mengadakan nyala lilin malam dalam acara peringatan, yang dikenal sebagai

Kagame meraih pujian internasional atas kepemimpinannya dalam mempromosikan perdamaian dan pertumbuhan ekonomi sejak genosida berakhir. (REUTERS/Jean Bizimana)

5/5 Peserta mengadakan nyala lilin malam dalam acara peringatan, yang dikenal sebagai

Namun, ia juga dihadapkan pada banyak kritik atas apa yang disebut oleh kelompok hak asasi manusia sebagai penindasan terhadap oposisi politik dan pembungkaman media independen, suatu tuduhan yang ditepis olehnya dan pemerintahnya. (REUTERS/Jean Bizimana)