Sidang Sengketa Pilpres di MK

Muhadjir Buka-bukaan Data Kemiskinan & Kemiskinan Ekstrem Rakyat di MK

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
05 April 2024 09:11
Jadi Saksi di MK, Muhadjir Effendy Sebut Program Bansos Disetujui DPR RI
Foto: Muhadjir Effendy di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (5/4/2024). (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menghadiri sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024).



Muhadjir menjelaskan alasan pemerintah melakukan pemberian bantuan langsung kepada masyarakat, untuk menjaga daya beli kelompok masyarakat miskin. Terlebih capaian penurunan kelompok miskin di Indonesia masih belum mencapai target.

"Oleh karena itu, untuk menjaga daya beli kelompok masyarakat miskin terutama komoditas pangan menjadi sangat penting begitu juga dengan memberikan bantuan pangan langsung melalui program-program bansos dan bantuan pangan cadangan pemerintah," jelas Muhadjir.

Muhadjir membeberkan angka kemiskinan berdasarkan hasil survei Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2023 yang dilakukan BPS, mencapai 9,36%. Sementara target pada RPJMN 2024 ditetapkan sebesar 6,5%-7,5%.

"Sehingga target dapat terpenuhi diperlukan pendekatan kebijakan khusus melalui berbagai program di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah," kata Muhadjir.

Sementara, menurut dia, untuk angka kemiskinan ekstrem hingga per Maret 2023 sudah mencapai 1,12%. Masih di atas target pemerintah mencapai 0% pada 2024.

"Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2022 dapat terwujud pada 2024 dan mudah-mudahan target tersebut dapat tercapai mengingat program penghapusan kemiskinan ekstrem sudah mencapai 1,12% pada Maret 2023," kata Muhadjir.

"Perlu kami sampaikan pada Maret 2022, kemiskinan ekstrem masih pada 2,04% berarti capaian dalam satu tahun terakhir sebanyak 0,92%," sambungnya.

Muhadjir menjelaskan perhitungan angka kemiskinan menggunakan pendekatan pengeluaran masyarakat. Dari perhitungan itu menghasilkan garis kemiskinan secara nasional 554.458 per kapita per bulan, dengan komposisi garis kemiskinan dari makanan sebesar 408.522 atau 74,21%. Sedangkan garis kemiskinan dari bukan makanan 241.936 atau 25,79%.

"Maka dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa faktor pembentukan kemiskinan di Indonesia tiga per empatnya adalah komoditas pangan," kata Muhadjir.

Selain itu dari data BPS menyebutkan, lanjut Muhadjir, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,71 orang. Artinya menurut Muhadjir besaran garis kemiskinan per rumah tangga mencapai 2.592.657 rumah tangga miskin per bulan.


(emy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Muhadjir Datangi MK Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular