
Produk Asing Wajib Halal Oktober, Ini Strategi AS Kuasai Pasar RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai produk dari Amerika Serikat (AS) kini tengah menjalani proses untuk mendapatkan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal atau BPJPH di Indonesia.
James Chambers, Chief Operating Officer (COO) American Halal Foundation (AHF), mengatakan rencana ini dilakukan karena besarnya potensi pasar produk halal di Indonesia.
"Mengenai peluang yang ada saat ini, menurut saya peluangnya sangat besar, apalagi begitu perusahaan-perusahaan Amerika dijelaskan bahwa pasar halal (di Indonesia) punya potensi yang besar," katanya saat ditemui di Jakarta Selatan Selasa (2/4/2024).
"Jadi bagi kami, produk yang kami lihat di luar sana adalah produk pertanian, produk daging sapi. Daging sapi itu lho makanan pokok Amerika, tapi punya tantangan dan kesulitan untuk bisa masuk ke negara itu karena peraturan halal," tambahnya.
James juga menuturkan bahwa Amerika melihat banyak peluang untuk produk ritel seperti kosmetik, yang disebut salah satu segmen yang sangat besar dan berkembang pesat.
"Ketika merek-merek kosmetik terkenal Amerika perlu mengambil keputusan strategis, mereka biasanya datang kepada kami untuk melakukan penyesuaian agar produk halal, jadi produk-produk tersebut bisa masuk ke Indonesia atau Malaysia," jelasnya.
James menuturkan perusahaan-perusahaan besar seringkali datang karena memerlukan sertifikasi halal untuk wilayah Timur Tengah, seperti Saudi dan Mesir atau berfokus besar hanya pada dunia Arab.
Ia pun menyebut tidak sedikit dari mereka yang belum tahu bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga mereka belum pernah menjajaki pasar halal di Asia Tenggara.
Pada kesempatan yang sama, Aly Ghanim, Quality Manager/Senior Technical Auditor untuk ISWA Halal Certification (USA Halal Chamber of Commerce, Inc.), menyebut produk pertanian menjadi salah satu yang akan mendapatkan sertifikasi halal.
"Produk pertanian seperti susu, susu bubuk, produk daging yang lebih condong ke sisi daging sapi daripada unggas dari produk Amerika akan mendapatkan sertifikasi," jelasnya.
"Pada Oktober tahun ini, produk-produk Amerika dan kami akan mendapatkan akreditasi berdasarkan standar pemerintah Indonesia," tambahnya.
Aly menyebut hal ini akan membuat produk-produk Amerika lebih mudah diakses oleh konsumen Indonesia. "Saya pikir ini secara tidak langsung hal ini akan berdampak pada perdagangan dan menutup defisit perdagangan AS," imbuhnya.
Proses Panjang Sertifikasi Halal
Meski begitu, tidak semua produk AS akan mendapatkan sertifikasi halal dan bisa masuk ke pasar Indonesia. Baik James dan Aly menyebut proses yang dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi halal dari BPJPH cukup panjang.
"Saya akan mulai dengan proses awalnya, yaitu Anda harus mengajukan permohonan ke BPJPH, dan setelah mereka meninjau permohonan Anda, mereka akan memberi tahu Anda jika ada kekurangan atau jika mereka memerlukan dokumen terbaru dari Anda," jelas Aly.
Setelahnya, kata Aly, pihak BPJPH akan datang dan melakukan penilaian produk di AS. "Jadi, mereka datang dan melihat proses kami, mereka melakukan penyelidikan mendalam terhadap dokumen kami untuk memastikan bahwa kami semua mengikuti standar Indonesia dalam hal dokumentasi," ungkapnya.
Dari segi lain, Aly menyebut tantangan terbesarnya adalah jarak antara Indonesia dan Amerika yang sangat jauh. Selain itu semua lembaga sertifikasi halal di AS tidak berlokasi di satu wilayah, sehingga pihaknya harus mengkoordinasikan proses perjalanan pihak BPJPH dari satu wilayah ke wilayah lain.
"Semua lembaga sertifikasi halal tidak berlokasi di satu wilayah. Misalnya, Anda dapat mengambil lokasi saya di wilayah Washington DC, lalu, misalnya, tempat tinggal James. Dia juga tinggal di Washington, tapi di negara bagian Washington, jadi dibutuhkan sekitar enam jam penerbangan antara kedua wilayah tersebut," jelasnya.
"Jadi, mengkoordinasikan perjalanan tersebut dengan auditor BPJPH, menurut pendapat saya, mungkin merupakan tantangan terbesar, namun prosesnya sangat teliti. Kami menjalaninya dari awal hingga akhir dengan memulai dengan dokumen kami, akhir ini dan kemudian dengan kunjungan lapangan dan kemudian verifikasi lebih lanjut atas proses dokumentasi kami."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Mulai Oktober 2024, 3 Produk Pangan Ini Wajib Halal