Simpan Harta Karun Super Langka, 2 Wilayah RI Ini Diusulkan Jadi WIUP
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan dua wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) yang menyimpan 'harta karun super langka' berupa Logam Tanah Jarang (LTJ) di Mamuju Sulawesi Selatan. Hal ini tentunya menjadi yang pertama di Indonesia.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengaku pihaknya telah melaporkan terkait usulan tersebut kepada Menteri ESDM. Adapun Menteri ESDM memberikan arahan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) yang melakukan lelang.
"Kita mencoba mengusulkan dua wilayah kalau tidak salah ya untuk LTJ, saya kira tinggal di follow up sama Dirjen Minerba ini," kata Wafid ditemui di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Rabu (3/4/2024).
Menurut Wafid lelang WIUP LTJ tersebut sejatinya tinggal menunggu lampu hijau. Mengingat semua rekomendasi dari Badan Geologi sudah dilakukan. "Kalau kami pengennya segera dapat dilelang karena kami terus menyusul yang lain gitu," tambahnya.
Seperti diketahui, Badan Geologi gencar melakukan kegiatan eksplorasi "harta karun super langka" alias Logam Tanah Jarang (LTJ) selama beberapa tahun terakhir ini.
Sejak 2021, setidaknya ada beberapa lokasi yang sudah dieksplorasi, yakni Bangka dan Belitung pada 2021 dan Mamuju, Sulawesi Barat dan Parmonangan di Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 2022 lalu.
Sebelumnya, Wafid menjelaskan eksplorasi ini dilakukan untuk mengetahui potensi keterdapatan LTJ area potensi laterit di luar WIUP. "Ini dalam rangka penyiapan WIUP mineral Logam Tanah Jarang. Ada beberapa usulan WIUP berupa Logam Tanah Jarang atau LTJ," ungkapnya saat konferensi pers, Rabu (01/02/2023).
Dia membeberkan, pada 2021 kegiatan eksplorasi LTJ di Bangka dan Belitung telah dilakukan pemetaan, geokimia dan radiometri, sumur/parit uji, pengeboran, dan pengambilan sampel (sampling).
Hasilnya, estimasi sumber daya LTJ di Blok Keposang, Kabupaten Bangka Selatan pada area potensi seluas 255 ha sebesar 35.627,3 ton.
Lalu, pada 2022 telah dilakukan eksplorasi awal dan detail LTJ di Mamuju dan Parmonangan. Untuk eksplorasi detail, pihaknya melakukan pengeboran lebih rapat di 60 titik bor spasi 100-250 meter dan kedalaman 10-30 meter. Lalu, dilakukan uji ekstraksi seperti karakterisasi, konsentrasi, dan ekstraksi.
Berdasarkan eksplorasi tersebut, kadar total LTJ tertinggi di Mamuju mencapai 4.571 ppm. Hasil pengeboran LTJ di Mamuju di 12 titik bor (650 m) membuktikan terdapat volume laterit sebesar 3,8 juta m3 dan volume bedrock sebesar 74 juta m3.
Sementara di Parmonangan, terdapat 3 titik pengeboran dengan total LTJ tersimpan sebanyak 1.549 ppm. "Kita punya beberapa rencana dari usulan WIUP Logam Tanah Jarang sampai 2024," ucapnya.
Dia menyebut, pada 2023-2024, pihaknya akan kembali melakukan eksplorasi LTJ di beberapa daerah, antara lain di Melawi, Sibolga, Mamuju, Papua, dan Bangka Belitung pada 2023. Kemudian, di Ketapang, Sibolga, Pegunungan Tiga Puluh, dan Papua pada 2024.
(pgr/pgr)