
Momen Bersejarah Pertemuan Prabowo dan Xi Jinping di China
Presiden Xi Jinping memuji hubungan dengan Indonesia, menyoroti visi perdamaian regional, dalam pertemuan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Prabowo melakukan kunjungan pertamanya ke mitra dagang utama RI tersebut pada Senin (1/4/2024) sejak kemenangannya dalam pemilu bulan lalu. (Dok. Kemhan RI)

Sesampainya di The Great Hall of the People in Beijing, China, Prabowo disambut langsung oleh Xi Jinping. (Instagram @prabowo)

Mereka berjabat tangan dan berbincang sejenak. China adalah salah satu sumber investasi asing langsung terbesar di Indonesia dan telah menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek-proyek di Tanah Air. (Dok. Kemhan RI)

Dalam pertemuan bilateral ini, Prabowo berharap dapat terus mengimplementasikan secara progresif terkait rencana penguatan kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan China. (Instagram @prabowo)

Di sisi lain, Xi menyatakan komitmen China untuk meningkatkan kerja sama strategis komprehensif dengan Indonesia. Hal ini menunjukkan keinginan China untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk pertahanan, ekonomi, dan keamanan. (Dok. Kemhan RI)

Xi juga menegaskan bahwa China siap untuk memberikan kontribusi positif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta global. Ia pun menekankan pentingnya kerja sama antara China dan Indonesia dalam menjaga keamanan maritim di wilayah Asia Tenggara. (Dok. Kemhan RI)

Perusahaan-perusahaan China menginvestasikan banyak uang di Indonesia, terutama dalam ekstraksi nikel, di mana pengeluaran Beijing telah memicu keresahan mengenai gaji dan kondisi kerja. Indonesia juga meresmikan jalur kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara tahun lalu, proyek bernilai miliaran dolar yang didukung oleh Beijing. (Dok. Kemhan RI)

Xi memuji inisiatif kereta api ini sebagai "tanda emas kerja sama berkualitas tinggi antara kedua negara". Sikap ramah tersebut kontras dengan hubungan buruk Beijing dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya - khususnya Filipina - terkait klaim teritorial di Laut Cina Selatan yang disengketakan. (Dok. Kemhan RI)