Ditanya Soal Calon Menkeu Prabowo, Airlangga Bungkam
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tak mau berkomentar banyak soal munculnya 4 nama yang disebut-sebut menjadi calon Menteri Keuangan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengatakan bahwa sampai saat ini nama-nama calon Menkeu belum dibahas.
"Belum ada, belum ada," kata dia di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, (28/3/2024).
Airlangga juga enggan berkomentar mengenai 4 nama yang disebut masuk bursa calon Menkeu Prabowo-Gibran. Dia meminta pertanyaan fokus pada tema acara hari ini, yaitu program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Itu (nama calon Menkeu) bukan termasuk PSR," ujar dia.
Setelah menjawab itu, Airlangga memilih diam. Dua pertanyaan lain yang diajukan wartawan tak dijawab. Dia terus berjalan ke dalam lift dan turun dari lantai 11 gedung menuju lantai dasar.
Sebelumnya, presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran sudah mulai membahas susunan kabinet pemerintahannya ke depan. Penyusunan kabinet dimulai setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan bahwa pasangan ini sebagai pemenang dalam Pemilihan Pilpres 2024.
Informasi yang dihimpun CNBC Indonesia dari sejumlah sumber, ada 4 nama yang sedang digodok untuk mengisi pos Menteri Keuangan. Empat nama itu di antaranya Ketua Dewan Komisioner Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar; Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko; Chatib Basri; dan terbaru Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Perry menjadi nama yang benar-benar baru muncul dalam bursa kandidat calon Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani. Sumber CNBC Indonesia menyebut dugaan penyebab nama bos bank sentral itu dilirik menjadi Menteri Keuangan karena berbeda dibandingkan tokoh lainnya. Perry juga berjasa dalam menyelamatkan Indonesia dari krisis ketika pandemi Covid-19.
Menanggapi kabar itu, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo irit berkomentar. Dia mengatakan spekulasi mengenai susunan kabinet bisa saja berbahaya.
"Spekulan kabinet sepertinya sama bahayanya dengan spekulan pasar modal dan pasar uang," kata Drajad.
Sumber lainnya yang merupakan orang dekat Prabowo mengakui beberapa nama di atas kini dalam proses pembahasan.
(haa/haa)