
Cerita Warga Tukar Uang Baru BI, Rela Antre & Izin dari Kantor

Jakarta, CNBC Indonesia - Program 'Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI)' oleh Bank Indonesia (BI) kembali hadir untuk membantu masyarakat menukarkan uang tunai guna kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri.
Bagi wilayah DKI Jakarta, Serambi 2024 Kas Keliling (KasKel) Terpadu dilaksanakan di Istora Senayan pada 28-31 Maret 2024.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, antrean masyarakat yang ingin menukar uang baru sudah mengular sejak pukul 09.00 WIB. Padahal, jadwal penukaran uang baru dimulai pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB. Bahkan, tidak sedikit orang yang membawa anak-anaknya saat penukaran uang.
Pada hari pertama 'SERAMBI 2024' di Istora Senayan, cuaca terasa sangat panas dan terik hingga "menusuk" kulit. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme masyarakat meskipun beberapa di antaranya tetap sambil menjalankan ibadah puasa.
Siti Nur Hikmah (29) adalah warga Bekasi Utara yang rela datang jauh-jauh ke Senayan sejak pagi demi menukar uang melalui program 'SERAMBI'. Bahkan, ia mengaku izin ke kantor dan menukar uang bersama rekan-rekan kantornya.
"Tadi berangkat dari Bekasi jam 09.30 WIB, sampai di sini jam 10.30 WIB. Antrenya lumayan panjang, capek banget. Ini saja dapat antrean nomor 500-an," ungkap Siti kepada CNBC Indonesia.
Saat ditemui, Siti yang berencana untuk menukar uang sekitar Rp2,6 juta dengan pecahan Rp10 ribu, Rp20 ribu, dan Rp75 ribu ini sedang duduk di lantai sambil berbincang-bincang dengan rekannya. Sementara itu, petugas baru memanggil masyarakat dengan nomor urut 420.
"Padahal saya kebetulan kalau sesuai aplikasi dapat jadwal jam 11.00 sampai 12.00 WIB, tapi belum kepanggil," kata Siti.
"Cuti, sih, enggak. Kantor mengizinkan [untuk tukar uang] karena memang gimana lagi. Toh, setelah ini balik ke kantor," imbuhnya.
Sementara itu, Irvan (33) juga serupa dengan Siti yang mengajukan izin ke kantor untuk menukar uang. Berbeda dengan Siti yang sudah registrasi melalui aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah), Irvan memilih untuk menukar dengan jalur go show (langsung datang ke lokasi).
"Saya datang dari jam 11 siang. Ngantrenya panjang, tapi enggak apa-apa, sih. Ini pertama kali juga saya ikut acara ini," ujar Irvan.
"Saya tahu acara ini dari media sosial. Datang ke sini go show, sudah tahu ada sistem ini," imbuhnya.
Berbeda dengan Siti yang tidak memanfaatkan nominal maksimal penukaran uang, Irvan memutuskan untuk menukar uang dengan nominal Rp4 juta alias batas maksimal harian per orang yang sudah ditetapkan BI. Ia mengatakan bahwa uang tersebut akan digunakan untuk kebutuhan keluarga dan THR.
Saat ditanya apakah akan kembali menukar uang pada lain hari demi jumlah tunai yang lebih besar, Irvan yang ingin menukar uang pecahan Rp2.000, Rp5.000, dan Rp10.000 ini mengaku ogah karena melihat antrean yang panjang.
"Enggak ada (rencana). Kalau lihat antrean gini saya mikir-mikir lagi. Capek banget," sebut Irvan.
"Hari ini enggak cuti, sih. Ini jam istirahat saja. Nanti rencananya izin telat balik kantor [kalau giliran menukar membutuhkan waktu lebih]," lanjutnya.
Meskipun mengaku lelah dan enggan untuk kembali ke Senayan pada lain hari demi menukar uang tunai di atas Rp4 juta, Irvan mengaku tetap memilih program 'SERAMBI' karena memiliki limit yang lebih banyak daripada melalui perbankan.
"Kalau di bank baru bisa tukar per 1 April dan limitnya lebih sedikit dari pada di sini. Pengin lebih cepat dapat uangnya," kata Irvan.
Berbeda dengan Siti dan Irvan, Mediana (58) mengaku baru pertama kali mengikuti program 'SERAMBI'. Bahkan, ia sempat kesulitan untuk mendaftar melalui aplikasi PINTAR karena kurang memahami penggunaan gawai (gadget).
"Saya dari jam 11.00 di sini. Saya juga baru kali ini menukar uang," ujar Mediana sambil berdiri antre.
"Tahu acara ini dari teman. Daftarnya pakai aplikasi online BI PINTAR. Susah, tadi saya diajarin anak," lanjutnya.
Warga Pondok Kelapa, Jakarta Timur ini mengaku akan menukarkan uang sebesar Rp12 juta. Saat mengetahui bahwa satu KTP hanya diperbolehkan menukar Rp4 juta, ia mengajak dua anggota keluarga lainnya.
"Kalau boleh sih, Rp12 juta. Saya pakai tiga KTP. Maunya, sih, pecahan uang Rp5.000, Rp10 ribu, dan Rp50 ribu buat oleh-oleh, dibagikan ke anak," ungkap Mediana.
Sebagai informasi, tahun ini BI resmi menaikkan jumlah uang tunai yang bisa ditukarkan oleh masyarakat untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2024, yakni menjadi Rp4 juta. Sebelumnya, batas penukaran uang maksimal hanya Rp3,8 juta.
Agar seluruh masyarakat dapat memperoleh uang secara adil, BI akan menerapkan sistem paket untuk per orang per harinya. Dengan demikian, satu orang hanya dapat menukar uang tunai maksimal Rp4 juta per hari. Jika ingin menukar lebih dari Rp4 juta maka harus datang keesokan harinya.
Sebagai informasi, satu paket yang dapat ditukar terdiri atas uang pecahan Rp1.000 sebanyak 100 lembar, pecahan Rp2.000 sebanyak 200 lembar, Rp5.000 sebanyak 100 lembar, Rp10 ribu sebanyak 100 lembar, Rp20 ribu sebanyak 50 lembar, Rp50 ribu sebanyak 20 lembar.
Menurut Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, total jumlah perbankan yang hadir adalah 16. Per harinya, BI membuka kuota harian penukaran uang bagi masyarakat sebanyak 5.000 orang dan pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah).
Namun, BI tetap juga melayani masyarakat yang datang langsung ke Istora tanpa mendaftar melalui aplikasi selama persediaan masih ada.
"Setiap hari kita buka kuota 5.000 orang dan sampai dengan tanggal 31 Maret 2024 sudah full. Kuota 5.000 setiap hari sudah full, penuh," kata Marlison.
"Namun, sekiranya memang uang kita masih mencukupi masyarakat yang belum sempat memasuki (mendaftar) aplikasi PINTAR dan go show kita akan coba layani semaksimal mungkin selama persediaan uang kita masih ada," jelasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Warga Antre Tukar Uang Rupiah Pecahan Baru di Istora Senayan