Pemilu 2024 Ternyata Bikin Orang RI Tunda Beli Mobil, Kok Bisa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 March 2024 15:23
Mobil Pick Up Isuzu. (Detik.com)
Foto: Mobil Pick Up Isuzu. (Detik.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan kendaraan di awal tahun 2024 terpantau seret. Angka penurunan tercatat signifikan. Penjualan kendaraan niaga secara wholesales atau dari pabrik ke dealer pada periode Januari - Februari 2024 anjlok 40% atau  sebanyak 19.530 unit dibanding periode sama tahun lalu.

Sebagai gambaran, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang 2 bulan pertama tahun 2023, penjualan kendaraan niaga pada dua bulan awal tahun lalu tembus 47.540 unit, sedangkan tahun ini hanya 28.010 unit.

Division Head Of Business Strategy Division Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengungkapkan, lesu tidaknya penjualan kendaraan niaga sangat tergantung pada aktivitas bisnis.

"Komersial yang penting bisnis bergerak naik, kuncinya di situ, kalau hasilnya diterima baik oleh pasar, kemudian ekonominya bergerak tumbuh, sudah pasti market komersial naik lagi. Penerimaan pasar gimana? kita lagi tunggu," katanya dikutip Selasa (26/03/2024).

Salah satu penyebab menurunnya penjualan karena banyak pelaku usaha yang lebih memilih menunggu hasil pemilu. Hal itu berdampak pada keputusan bisnis banyak pelaku usaha, termasuk rencana ekspansi hingga penambahan armada angkutan.

"Wait and see, orang kan nunggu. Ini siapa, nanti dia misalnya kabinet berikutnya ini akan diteruskan atau tidak proyek-proyek," tambahnya.

Hasil pemilu juga menjadi kunci sektor ini bisa kembali hidup karena menentukan kegiatan bisnis ke depan. Termasuk momen penting pengumuman Presiden dan Wakil Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Karena kalau ternyata pasar terima hasil pemilu kita, bergairah lagi, kegiatan bisnis bergerak lagi, karena kan quarter empat (2023) kemarin banyak yang ngerem," kata Attias.

Meski demikian belakangan sudah mulai ada sebagian pelaku usaha yang sudah mulai bergerak untuk kembali melakukan pengadaan kendaraan. Namun, itu tidak serta merta membuat penjualan kendaraan niaga langsung terbang karena banyak yang baru dalam tahap bertanya-tanya. Setidaknya sinyal positif dalam waktu dekat mulai terlihat.

"Hari ini sebenarnya sudah mulai, adanya gerakan proyek pengadaan, mulai cari, mulai tanya-tanya. Kalau menurut saya itu sinyal, tanda-tanda mustinya akan ada lagi pengadaan-pengadaan," ujar Attias.

"Kuartal II mulai ini bergerak lah," lanjutnya.

Penjualan Mobil Nasional

Sebelumnya, Gaikindo mencatat, penjualan wholesales mobil nasional sepanjang Januari-Februari 2024 anjlok 22,6% secara tahunan. Dari 181.329 unit menjadi 140.273 unit.

Meski, secara bulanan, penjualan wholesales mobil nasional naik hampir 1,5% menjadi 70.656 unit pada Februari 2024, dibandingkan bulan Januari 2024 yang sebanyak 69.617 unit.

Sementara, penjualan secara ritel (diler ke konsumen) di bulan Februari saja anjlok sekitar 10,2% dibanding Januari 2024. Dari 78.358 unit menjadi 70.291 unit.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil RI Ambrol Hampir 2%, Mobil Murah Laku Keras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular