
DPR Cecar ESDM Soal Proyek Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah anggota Komisi VII DPR mencecar penyaluran program Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) atau rice cooker gratis yang dilakukan Kementerian ESDM pada 2023 lalu.
Mereka mendesak Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu melakukan evaluasi terhadap persyaratan dan mekanisme penerima manfaat program AML bagi rumah tangga, khususnya persyaratan rekomendasi dari kepala daerah, agar program ini dapat dijalankan kembali.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Muhammad Nasir menilai, program bagi-bagi rice cooker gratis oleh Kementerian ESDM sebagai proyek gagal. Hal tersebut dapat terlihat dari kesiapan yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.
Ia lantas mengkritik proses pendistribusian paket Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) ke masyarakat. Pasalnya, alih-alih melibatkan Komisi VII DPR RI dalam proses pembagian AML, Kementerian ESDM justru menggandeng PT Pos Indonesia.
"Harusnya di Dirjen-Dirjen lain kita didampingi Kementerian sampai barang ini ke tangan masyarakat. Tapi hari ini proyek AML ini memang saya sendiri mungkin sama dengan teman-teman ini kita aja gak bagi Pak, yang bagi orang Pos," kata Nasir dalam RDP Komisi VII DPR bersama Kementerian ESDM, Senin (25/3/2024).
Bahkan, Anggota Komisi VII DPR Andi Yuliani Paris menceritakan, pihaknya sempat bersitegang dengan PT Pos Indonesia. Terutama, ketika pihaknya tengah mengambil gambar proses pembagian AML ke masyarakat.
"Bapak tahu nggak PT Pos mengirim surat, hampir saya somasi, bayangkan pejabat tinggi PT Pos datang temui saya karena saya hampir laporkan ke polisi staf PT Pos karena dia dorong staf saya ketika kami buat video," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta Kementerian ESDM melanjutkan kembali program pembagian AML atau rice cooker gratis ke masyarakat pada 2024 ini. Sebab, masih terdapat anggaran sisa sebesar Rp 146 miliar untuk program pembagian AML di tahun 2023.
Semula, Mulyanto kurang puas dengan pembagian program alat memasak listrik (AML) yang dilakukan oleh Kementerian ESDM pada tahun lalu. Sebab, dari kuota yang ditetapkan sebanyak 7.000 unit AML di daerah pemilihannya di Banten, hanya 2.000 unit saja yang terealisasi.
Oleh sebab itu, ia berharap agar program pembagian AML ini dapat dilanjutkan kembali pada tahun ini. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum menerima bantuan dari program ini.
"Saya hanya ingin sampaikan sisa anggaran sebesar Rp 146 miliar, kami minta agar anggaran sebesar ini dapat diluncurkan kembali untuk me-recovery untuk yang tidak menerima itu," kata Mulyanto.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penyaluran dari program alat memasak listrik (AML) atau rice cooker pada 2023 mencapai 342.621 rumah tangga atau 68,5% dari target sebesar 500 ribu rumah tangga.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan dari sisi anggaran, program AML sendiri serapannya mencapai Rp 176 miliar dari total pagu penyediaan AML sebesar Rp 322 miliar.
"Realisasi total anggaran program AML sebesar Rp 176 miliar dari pagu awal Rp 322 miliar, sisanya Rp 146 miliar menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau yang disebut dengan SILPA," kata Jisman dalam RDP bersama Komisi VII.
Menurut Jisman, sisa anggaran disebabkan lantaran jumlah pengadaan AML lebih sedikit dibandingkan target. Selain itu, nilai kontrak harga satuan rata-rata AML dan biaya pengiriman lebih rendah dari RAB.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bagi-Bagi Rice Cooker Gratis Bakal Dilanjut Tahun Depan