Kabar Terbaru AS, Rusia, China Sampai India, Sri Mulyani Was-was!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
25 March 2024 11:13
Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menyampaikan Konferensi Pers APBN KITA Edisi Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menyampaikan Konferensi Pers APBN KITA Edisi Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan situasi global yang kini masih penuh ketidakpastian. Ekonomi beberapa negara secara mengejutkan tumbuh tinggi, namun tidak sedikit juga yang makin memburuk.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/3/2024). Sederet persoalan global kini adalah perang yang masih berlangsung di berbagai wilayah hingga suku bunga tinggi

"Geopolitik termasuk perang itu kalau orang Jawa tidak pakai woro-woro biasanya terjadi langsung dan dampaknya terjadi ke perekonomian dunia. Dalam hal ini yang perlu kita waspadai," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengawali dengan Amerika Serikat (AS) yang mematahkan ekspektasi banyak pihak.

"Sebelumnya AS diperkirakan diperkirakan hard landing sekarang terlihat AS perekonomiannya cukup resilient bahkan soft landing bisa dicapai," jelasnya.

Rapat Kerja dan Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan membahas Perkembangan Perekonomian Terkini dan Realisasi APBN 2024. (Dok. Kemenkeu)Foto: Rapat Kerja dan Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI dengan Menteri Keuangan membahas Perkembangan Perekonomian Terkini dan Realisasi APBN 2024. (Dok. Kemenkeu)

AS bersama dengan Eropa juga menjadi sorotan karena semakin panasnya hubungan dengan Rusia yang sudah bersekutu dengan China. Ketegangan ini dikhawatirkan akan memunculkan kebijakan yang mampu merugikan banyak negara lain.

Jepang memutus rantai suku bunga negatif yang sudah berlangsung dalam waktu lama. Sementara China berkutat dengan upaya pembalikan ekonomi.

"Kondisi perekonomian RRT menjadi perhatian karena pelemahan yang terjadi dan utama dari arus modal asing yang selama ini jadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan China mengalami pelemahan karena isu geopolitik," ujar Sri Mulyani.

Eropa masuk dalam kategori belum pulih meskipun perlahan di Jerman bisnis di beberapa sektor membaik.

Kabar baik justru datang dari India karena akan menjadi motor perekonomian global. "Kita lihat India masih menjadi salah satu performance pertumbuhan ekonominya termasuk terbaik di G20," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Ini Alasan Sri Mulyani Tak Perlu Takut Hadapi 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular