Prabowo Menang Pilpres, Investasi Diprediksi Bersemi Lagi di 2024

Rosseno Aji, CNBC Indonesia
22 March 2024 20:35
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto mendatangi NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). (Dok. Detikcom/Grandyos Zafna)
Foto: Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (Dok. Detikcom/Grandyos Zafna)

Jakarta, CNBC Indonesia-Sejumlah ekonom menilai kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bagus untuk investasi. Ekonom menilai investasi khususnya asing akan mulai kembali lancar setelah sempat tersendat oleh sikap wait and see menunggu hasil Pemilihan Presiden 2024.

"Kami memperkirakan bahwa pemilihan umum yang berlangsung satu putaran cenderung mengurangi ketidakpastian politik secara signifikan," kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Jumat, (22/3/2024).

Oleh karena itu, Josua memperkirakan dengan munculkan kepastian politik ini akan memberikan sentimen positif jangka pendek terhadap Rupiah. Dia mengatakan hal tersebut juga memberikan sentimen positif terhadap minat investasi pasca pemilu dan penetapan hasil pemilu.

Josua mengatakan meskipun terdapat gugatan hasil Pilpres dari kandidat lain, dirinya menilai proses transisi pemerintahan akan berjalan mulus. Menurut dia, pemilu satu putaran membuat pemerintah berikutnya dapat langsung fokus pada program kerja.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara mayoritas dan menang di 38 provinsi di Indonesia. Hasil rekapitulasi itu membuat pasangan ini memenangi Pilpres hanya dalam satu putaran.

Sejumlah ekonom memprediksi bahwa pergantian pemerintahan dalam Pemilu 2024 akan membuat investor asing dan dalam negeri memasang sikap wait and see. Mereka menyatakan pelaksanaan pemilu dalam satu putaran lebih baik untuk investasi karena segera memberikan kepastian.

Meski begitu, Josua berkata kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran bukan satu-satunya faktor yang membuat investasi di Indonesia kembali bergairah. Menurut dia, faktor global juga dominan untuk membuat aliran modal asing kembali moncer.

Dia mengatakan faktor global itu adalah sikap The Federal Reserve yang menyatakan akan menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali tahun ini. Menurut dia, siklus pertumbuhan global juga menjadi penentu.

Kondisi ekonomi RI, kata dia, cukup solid untuk menghadapi berbagai situasi itu. Josua memperkirakan ekonomi Indonesia akan tetap solid sepanjang tahun ini. Selain itu inflasi dalam negeri juga relatif masih terkendali.

"Dengan kombinasi dari berbagai faktor fundamental ekonomi yang solid dan keberlanjutan kebijakan pemerintah ke depannya, maka investasi baik investasi portofolio dan investasi di sektor ke Indonesia diperkirakan akan tetap prospektif mengingat potensi perekonomian Indonesia yang juga positif dalam jangka menengah-panjang," kata dia.

Ekonom Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin mengatakan pengumuman pemenang Pilpres telah mengakhiri ketidakpastian politik di Indonesia. Urusan dapur politik dalam negeri yang sudah beres, kata dia, tentu akan mempengaruhi keputusan yang diambil para investor.

Menurut dia, saat ini para investor masih menunggu indikator lainnya di tingkat global untuk masuk Indonesia. Salah satu indikator itu, kata dia, adalah keputusan The Fed untuk akhirnya menurunkan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini.

"Jadi tidak hanya faktor internal, oh itu secara politik sudah beres, kepastiannya sudah terpilih," ujar dia.

"Tapi dengan kepastian yang lebih tinggi mungkin di paruh kedua habis Mei, barangkali ada aliran yang lebih besar akan masuk lagi," katanya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI-Saudi Sepakati Investasi, Tata Kelola & Transparansi Jadi PR

Next Article 5 Negara Beri Ucapan Selamat ke Prabowo, Termasuk AS-China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular