Internasional

Rusia Luncurkan Serangan Terbesar, Sistem Energi Ukraina Lumpuh

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 22/03/2024 20:40 WIB
Foto: Dalam foto yang diambil oleh Petro Andryuschenko, penasihat kepala pemerintahan kota Mariupol, bus listrik yang terbakar terlihat di pembangkit listrik tenaga air setelah serangan Rusia di Dnipro, Ukraina, Jumat, 22 Maret 2024. (AP/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menyerang fasilitas pembangkit listrik di sebagian besar Ukraina, termasuk pembangkit listrik tenaga air terbesar di negara itu. Serangan ini terjadi setelah Kyiv menyerbu beberapa wilayah Rusia pekan lalu saat negara itu sedang melaksanakan pemilihan presiden (pilpres).

Menteri Energi German Galushchenko mengatakan rentetan serangan drone yang dilancarkan Kamis (21/3/2024) itu merupakan serangan terbesar terhadap sektor energi Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.

Serangan tersebut juga menyebabkan kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Air Dnipro, yang memasok listrik ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, instalasi tenaga nuklir terbesar di Eropa.


"Tujuannya bukan hanya untuk menimbulkan kerusakan, tapi untuk mencoba lagi, seperti tahun lalu, menyebabkan gangguan besar-besaran terhadap sistem energi negara," ujarnya dikutip Associated Press.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi pada Jumat pagi memaparkan bahwa saluran listrik utama berkekuatan 750 kilovolt ke Zaporizhzhia terputus. Diketahui, Zaporizhzhia diduduki oleh pasukan Rusia, dan pertempuran seringkali terjadi di sekitar pembangkit nuklir itu.

Selain kerusakan, pejabat Ukraina juga melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan-serangan ini. Gubernur Zaporizhzhia Ivan Fedorov menyebut satu orang tewas dan sedikitnya delapan orang terluka dalam serangan Rusia di wilayahnya.

Di Kharkiv, Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan dua orang tewas di wilayah Khmelnytskyi. Kota itu juga akhirnya dilanda kegelapan akibat serbuan Moskow.

"Dunia melihat target teroris Rusia sejelas mungkin: pembangkit listrik dan jalur pasokan energi, bendungan pembangkit listrik tenaga air, bangunan tempat tinggal biasa, bahkan bus listrik. Rusia berjuang melawan kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Presiden Volodymyr Zelensky pada hari Jumat melalui aplikasi pesan Telegram.

Serangan Rusia ini terjadi setelah gelombang tembakan Ukraina terus menghujani wilayah Negeri Beruang Putih. Eskalasi serangan ke wilayah Rusia meningkat setelah pekan lalu negara itu mengadakan pemilu.

Para pejabat Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa satu orang tewas dan setidaknya tiga lainnya terluka dalam penembakan Ukraina di daerah dekat perbatasan.

Gubernur wilayah Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengatakan seorang wanita tewas ketika sebuah peluru menghantam di dekatnya saat dia sedang berjalan-jalan dengan anjingnya dan dua lainnya terluka.

"Kota Tetkino di wilayah Kursk ditembaki dan melukai satu orang," kata Gubernur Kursk Roman Starovoit.

Kursk dan Belgorod telah menjadi sasaran penembakan dan serangan pesawat tak berawak dalam beberapa pekan terakhir. Para pejabat Moskow mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk menyeberang ke wilayah Rusia telah berhasil digagalkan.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: LA Bak Medan Perang - Putin Beri Syarat Damai