Ribuan Orang Bakal Kumpul di Bali Bahas Masalah Air Sambil Lihat Subak

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 22/03/2024 07:15 WIB
Foto: Subak Bali (Angela Jennifer Aroemrasni/dTraveler)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan World Water Forum ke 10, yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024 nanti di Bali. Forum ini akan jadi ajang pertemuan para pemangku kepentingan dari penjuru dunia, untuk membahas dan merumuskan solusi atas tantangan global terkait air.

"Water for Shared Prosperity" akan jadi tema penyelenggaraan 10th Wordl Water Forum. Dalam unggahan di akun Instagram resminya, Kementerian PUPR memaparkan makna di balik tema tersebut. Juga, salah satu alasan kenapa forum ini digelar di Bali.

"Saat ini kita menghadapi berbagai tantangan kompleks terkait air. Antara lain dari ketersediaan, distribusi, dan kualitas. Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan merupakan beberapa faktor yang turut berkontribusi," tulis Kementerian PUPR, dikutip Jumat (22/3/2024).


Karena itu, pengelolaan air harus dilakukan dengan baik. Sebab, jika ketersediaan air terus menyusut, bakal berdampak ke berbagai aspek dan kualitas hidup.

"Hal ini akhirnya akan menggagalkan kemakmuran yang diimpikan semua orang," sebut Kementerian PUPR.

"Oleh karena itu, World Water Forum ke-10 akan jadi platform untuk menemukan solusi atas pengelolaan air secara tepat agar sumber daya tersedia bagi semua orang saaat dibutuhkan dan mampu membawa kesejahteraan bersama," demikian menurut Kementerian PUPR.

Dalam keterangan di situs resmi Kementerian PUPR disebutkan, pemerintah RI mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10. Dengan target hadir sekitar 30.000-50.000 peserta dari berbagai negara.

"Kami berharap World Water Forum ke-10 dapat menjadi platform pengambilan keputusan untuk menempatkan isu air sebagai prioritas utama pada tingkat global agar kita semua bisa memberikan kualitas air yang lebih baik demi kualitas hidup masyarakat kita yang lebih baik di masa depan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Rencananya, World Water Forum ke-10 akan fokus membahas empat hal, yakni:

- konservasi air (water conservation)
- air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation)
- ketahanan pangan dan energi (food and energy security)
- mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Penyelenggaraannya terdiri atas tiga komponen, yaitu proses tematik, proses regional, serta proses politik.

Akan ada 244 sesi, yang diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil, pembentukan center of excellence untuk ketahanan air dan iklim, proyek terkait air, dan penetapan Hari Danau Sedunia.

Subak Bali

Tak melulu berdiskusi, peserta World Water Forum ke-10 bakal disuguhi keindahan pemandangan dan kearifan lokal Bali dalam mengelola sumber daya air. Salah satunya adalah Subak.

Subak adalah sistem pengairan sawah tradisional yang mengakomodasikan dinamika sosio-teknik masyarakat. Sistem Subak bekerja melalui pola kemasyarakatan dalam mengakses, mendistribusikan, dan memanfaatkan sumber daya air.

Sebagai informasi, keindahan lanskap subak yang luas dan bertingkat serta penerapan filosofi Tri Hita Karana dalam menjalankan tardisi pertanian dan pengairan diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Benahi Layanan Kesehatan, Dorong Obat Lokal & BPJS