PPN Naik 1%

Tolak PPN 12%, Pengusaha "Teriak" Minta Tolong ke Prabowo-Gibran

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 March 2024 19:40
cover topik, Fokus PPN 12%
Foto: Cover Topik/ PPN Naik 12%/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Per 1 Januari 2025 mendatang, pemerintah memastikan akan menerapkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) baru yang naik dari 11% menjadi 12%.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Merek Global Indonesia (Apregindo) Handaka Santosa mengatakan tak setuju dengan rencana kenaikan PPN jadi 12% tersebut. Ia pun berharap pemerintahan baru nanti, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dapat membatalkan aturan kenaikan PPN tersebut.

Bukan tanpa sebab. Pengusaha ritel menolak kenaikan PPN karena bisa menggerus daya beli masyarakat. Imbasnya, konsumsi rumah tangga juga ikut terkoreksi.

"Kenapa sih PPN harus naik 12%? Itu dibebankan ke siapa? Ke masyarakat lho, bukan ke pengusaha. Kan PPN yang bayar masyarakat. Kalau belanja ke (pusat perbelanjaan) seperti Matahari, di dalamnya ada unsur 10%, sekarang sudah 11%, nanti jadi 12%. Pengeluaran yang lain jadi berkurang kalau tetap mau beli, atau anda nggak jadi belanja," kata Handaka kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2024).

"Berharap ke pemerintahan baru nanti, PPN 12% ini dibatalkan. Sudah, nggak perlu dinaikin jadi 12%, untuk mendongkrak dan men-support daya beli masyarakat, stabil, sehingga konsumsi rumah tangga bisa dipertahankan," lanjutnya.

Dia menambahkan, pemerintah sebaiknya meningkatkan rasio pajak atau tax ratio ketimbang harus menaikkan persentase dari PPN itu sendiri. Sehingga terjadi ekstensifikasi atau perluasan pembayar pajak.

"Lebih baik ningkatin tax ratio dong. Sekarang tax ratio berapa persen? Saya rasa nggak sampai belasan persen yah. Itu saja yang ditingkatkan, yang belum bayar disuruh bayar. Kok sekarang malah jadi lebih memberatkan (masyarakat). Lebih baik yang belum membayar jadi bayar, bukan persentase pajaknya yang dinaikin. Itu kaya mancing di aquarium," tukasnya.

Lebih lanjut, Handaka pun mengharapkan ada angin positif dari pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya. Dengan begitu, ujarnya, pengusaha dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Indonesia dengan menaikkan pertumbuhan ekonomi.

"Para pengusaha ini menyerap tenaga kerja, apalagi khususnya saya di sektor ritel itu padat karya ya. Kalau anda ke SOGO, Metro, Matahari, satu merek kan satu pekerja (sales promotion atau SPG), dua shift lagi, bayangin. Jadi diharapkan dengan itu bisa menyerap tenaga kerja lebih," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Ritel Wanti-Wanti Harga Produk Naik 5-10% Gegara PPN 12%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular