Menang Pilpres, Prabowo Dapat Titipan Ini dari Pengusaha
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024. Hasil rekapitulasi tersebut pun menyatakan bahwa pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul jauh dibandingkan dua kandidat lainnya.
Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara atau 58,58%. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh suara 40.971.906 atau 24,95% dari suara sah. Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengumpulkan 27.050.878 suara atau 16,47% dari suara sah. Prabowo-Gibran tercatat menang di 36 provinsi, sedangkan, Anies-Muhaimin unggul di 2 provinsi. Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak mampu unggul di provinsi mana pun.
Dengan demikian, secara aturan, Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dalam 1 putaran. Sebagai catatan, jumlah suara sah dalam rekapitulasi Pilpres 2024 ini sebesar 164.270.475.
Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan bahwa pihaknya, dalam hal ini dunia usaha mengapresiasi terlaksananya pemilu presiden dan legislatif yang aman dan damai. Ia juga berharap, berbagai pihak untuk menjaga situasi kondusif dan aman, saling merangkul dalam semangat persatuan.
"Sebagai organisasi perwakilan dunia usaha dan mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," kata Yukki kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2024).
Yukki mengatakan, penetapan resmi dari KPU akan hasil pemilu ini menjadi panduan formal bagi dunia usaha untuk melakukan kalkulasi ekspansi bisnis. Ia mengatakan dunia usaha senantiasa menekankan fokusnya pada stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha.
"Kami berharap, proses transisi kepemimpinan juga akan berlangsung kondusif hingga Oktober nanti, sehingga memberikan confidence bagi dunia usaha dan industri serta investasi," ujarnya.
Adapun pada kelanjutan transisi pemerintah nanti, lanjutnya, Kadin Indonesia menggarisbawahi upaya pencapaian visi Indonesia Emas 2045, yang menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 dan keluar dari jebakan negara kelas menengah (middle-income trap) sebagai prioritas pemerintah.
"Untuk mencapai visi tersebut, kami melihat pemerintah perlu mendorong kontribusi sektor strategis, seperti ketahanan pangan dan kesehatan, digitalisasi dan manufaktur berbasis teknologi, peningkatan akses pendidikan untuk kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, serta mendorong transisi pembangunan yang berkelanjutan," ucapnya.
Sejalan dengan itu, Yukki mengatakan pihaknya akan selalu mendorong pemerintah untuk senantiasa memberikan solusi dukungan yang menggeliatkan dunia usaha, termasuk meningkatkan kemudahan berusaha, mempersiapkan SDM yang unggul dengan produktivitas tinggi, penggunaan teknologi unggul, serta mendorong ekspor yang lebih tinggi pada sektor yang memberikan value-added output dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti hilirisasi mineral strategis dan transisi energi baru terbarukan, termasuk Electric Vehicles.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang. Ia mengatakan, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, tentunya perlu optimalisasi potensi yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk potensi tenaga kerja produktif yang mencapai hingga 187 juta angkatan kerja, pasar yang besar sebagai penduduk dengan 275 juta penduduk, dan memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang juga dapat menjadi motor pembangunan.
(hoi/hoi)