Internasional

Sekutu Dekat AS Putuskan Setop Kirim Senjata ke Israel

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 20/03/2024 21:30 WIB
Foto: Sebuah tank Israel menembak ke arah Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 27 Desember 2023. (REUTERS/AMIR COHEN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kanada akan menghentikan penjualan senjata ke Israel. Hal ini diumumkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, Selasa (19/3/2024).

Pernyataan itu muncul setelah parlemen mengeluarkan mosi untuk mengutuk operasi militer Israel terhadap kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, yang telah memasuki bulan keenam.

Meskipun dokumen tersebut bersifat tidak mengikat, Joly menegaskan bahwa pemerintah akan menghentikan transfer senjata ke Israel.


"Itu adalah hal yang nyata," katanya menjawab pertanyaan wartawan dikutip Russia Today.

Mosi parlemen tersebut merupakan bagian dari pemungutan suara yang awalnya diajukan oleh kelompok minoritas sayap kiri Partai Demokrat Baru (NDP). NPD menyebut mosi tersebut sebagai cara untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian dan mendukung Palestina.

Resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza disahkan pada hari Senin setelah anggota parlemen setuju untuk mengurangi tekanan bahasanya dan memasukkan tuntutan bahwa Hamas "harus meletakkan senjatanya."

Dokumen tersebut menyerukan Ottawa untuk "menghentikan otorisasi lebih lanjut dan transfer ekspor senjata ke Israel," lapor CBC pada Selasa. Teks aslinya menuntut penangguhan "semua perdagangan barang dan teknologi militer dengan Israel."

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengecam pernyataan Joly di X, dengan alasan bahwa penolakan untuk menjual senjata merusak hak Israel untuk membela diri melawan teroris Hamas.

"Sejarah akan menilai tindakan Kanada saat ini dengan keras," tambahnya.

Hamas melancarkan serangkaian serangan terhadap Israel pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Operasi militer Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan hampir 32.000 warga Palestina.

Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata yang berkepanjangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Pasukan Pertahanan Israel akan melanjutkan serangan mereka di kota Rafah yang berlokasi di titik Selatan Gaza, yang ia gambarkan sebagai basis militan.

"Kami tidak melihat cara untuk melenyapkan Hamas secara militer tanpa menghancurkan batalion yang tersisa," katanya kepada para legislator Israel.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Operasi Darat & Udara Israel Tewaskan 30 Orang di Gaza