Jelang Pengumuman KPU, Pengusaha Beri Wanti-wanti ke Presiden Baru

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 March 2024 15:54
Petugas berjaga di sekitar area Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (20/3/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas berjaga di sekitar area Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (20/3/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengumumkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) terpilih hari ini, Rabu (20/03/2024) selepas magrib. Kalangan dunia usaha pun menitipkan pesan agar masyarakat menghormati keputusan siapapun yang ditetapkan sebagai pemenang.

"Bagi dunia usaha,, kunci utama adalah stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha. Dunia usaha tentu sangat sangat berharap penuh harapan agar pascapengumunan dan penetapan hasil Pemilu 2024, suasana aman, sejuk dan kondusif sehingga tidak mengganggu aktivitas perekonomian dan investasi," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang kepada CNBC Indonesia, Rabu (20/03/2024).

Terlebih di bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 1445 transaksi ekonomi di berbagai sektor sedang bergeliat dan produktif. Termasuk minggu depan ketika pembayaran tunjangan hari raya (THR) keagamaan mulai cair maka konsumsi rumah tangga kita semakin meningkat. Dalam situasi seperti ini masyarakat membutuhkan kenyamanan dalam berbelanja.

"Menjadi tugas kita bersama menjaga kenyamanan dan kondusif pengumuman hasil Pemilu 2024. Jika ada sengketa Pemilu agar diselesaikan melalui lembaga penegak hukum yang ada yaitu MK," kata Sarman.

Selain itu, dunia usaha menaruh perhatian pada transisi pemerintahan dari rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada presiden terpilih yang akan datang.

"Kami berharap proses transisi kepemimpinan juga berlangsung kondusif sampai Oktober nanti sehingga memberikan confidence bagi dunia usaha dan industri, serta investasi," sebut Sarman.

Kadin Indonesia menggarisbawahi upaya pencapaian visi Indonesia Emas 2045, di mana menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045 dan keluar dari jebakan negara middle-income trap.

"Tentunya hal ini perlu optimalisasi potensi yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk potensi tenaga kerja produktif yang mencapai hingga 187 juta angkatan kerja, pasar yang besar sebagai penduduk dengan 275 juta penduduk, dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang juga dapat menjadi motor pembangunan," sebut Sarman.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kalah di Real Count KPU, Anies: Saya Tidak Akan Geser Kanan Kiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular