
Kronologi Raja Malaysia Marah Besar Gegara Kaus Kaki, Ini Sebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Malaysia marah besar. Dalam akun media sosial Facebook, Sultan Ibrahim Sultan Iskandar, bahkan berujar akan mengambil tindakan tegas.
Ini akibat munculnya kasus kaki berlafaz Allah yang dijual di toserba di negara itu. Hal ini telah membuat geger Malaysia.
"Tindakan tegas harus diambil terhadap pihak mana pun yang terbukti bersalah berdasarkan penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang," ujarnya dalam bahasa Melayu yang diterjemahkan dikutip Rabu (20/3/2024).
"Saya baru saja menegur dan mengingatkan pentingnya masyarakat dari berbagai ras bersatu dan saling menghormati ... dan masalah ini muncul," katanya.
"Entah disengaja atau tidak, baik itu diimpor atau diekspor di pabrik lokal, saya ingin pihak penegak hukum menyelidiki dan mengambil tindakan tegas ... Kita sudah lama hidup di negara majemuk. Kesalahan agama dan ras seperti ini tidak bisa diterima dan dibiarkan terjadi lagi," tegasnya raja yang baru dilantik akhir Januari itu.
Bagaimana Kronologinya?
Sebenarnya kejadian penjualan kaus kaki ini berawal postingan facebook gerai toserba lokal KK Super Mart. Unggahan tanggal 13 Maret disorot warga karena memfoto kaus kaki berlafaz Allah.
Hal ini kemudian menjadi viral. Boikot bahkan diserukan masyarakat dan tokoh masyarakat.
Insiden ini sangat sensitif apalagi terjadi selama bulan suci umat Muslim, mayoritas warga Malaysia, selama Ramadhan. Islam sendiri adalah agama resmi di Malaysia, di mana Muslim Melayu berjumlah lebih dari dua pertiga dari 34 juta penduduk negara itu
"Kata Allah sangat dihargai di mata umat Islam," kata Menteri Agama Malaysia Mohd Na'im Mokhtar menurut Bernama.
"Allah adalah pencipta kita dan tindakan menempatkan Allah di bawah kaki kita adalah sebuah penghinaan," ujarnya.
Buntut kemarahan itu, Kepolisian Malaysia, Departemen Pembangunan Islam (Jakim), dan Kementerian Perdagangan dan Dalam Negeri dilaporkan akan menyelidiki masalah ini. Jakim juga diinstruksikan untuk memanggil perwakilan manajemen KK Super Mart untuk membantu penyelidikan.
"Hingga 18 Maret, polisi telah menerima 36 laporan tentang kaus kaki bertuliskan Allah yang dijual di toko serba ada KK Mart," kata Wakil Menteri dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah, yang dikutip di Free Malaysia Today.
Denda Rp 66 Juta dan Permintaan Maaf
Berbicara di parlemen Wakil Menteri Dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah mengatakan jika terbukti bersalah, pihak-pihak terkait dapat dihukum dengan denda hingga RM20.000 (Rp 66 juta). Pelaku jika bersalah bisa dipenjara hingga tiga tahun.
Menanggapi ini KK Super Mart meminta maaf atas kelalaiannya dalam postingan Facebook itu. Mereka mengonfirmasi telah menghentikan penjualan aksesori yang menyinggung tersebut.
Pendiri K.K, dikenal dengan nama Dr Chai menindaklanjutinya dengan permintaan maaf lebih lanjut. Ia bahkan menggelar konferensi pers tiga hari kemudian.
"Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada seluruh warga Malaysia, terutama mereka yang beragama Islam," kata Dr Chai.
Dijelaskannya, pengelolaan produk barang terkait dilakukan sepenuhnya oleh vendor melalui sistem penyewaan tempat. Ini pun tanpa pengawasan dari karyawan KK Super Mart.
Dr Chai menambahkan inspeksi di 800 cabangnya di seluruh Malaysia menemukan hanya tiga toko yang menjual kaus kaki tersebut. Di mana 14 pasang kaus kaki bertuliskan "Allah".
Pemilik perusahaan vendor Xin Jian Chang juga hadir pada konferensi pers tersebut. Ia menyampaikan permintaan maafnya sendiri
"Kaus kaki tersebut diimpor dari China dan berada di antara karung berisi 1.200 pasang yang masing-masing memiliki desain berbeda, jadi saya mengabaikan dan tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap barangnya," kata pemilik vendor Soh Chin Huat.
"Kejadian tersebut membuka mata saya untuk lebih berhati-hati dalam mendatangkan produk dari luar negeri dan saya mohon maaf atas hal ini," ujarnya.
Penasihat hubungan korporat KK Mart, Haika Daniel, juga membela kliennya. Ia mengatakan tuduhan bahwa toko serba ada sengaja menjual kaus kaki untuk menghina umat Islam sama sekali tidak benar.
"Kami tahu bahwa nama Allah dekat di hati umat Islam di Tanah Air. Jadi, kami ingin tegaskan bahwa pihak perusahaan tidak sengaja membuat isu ini... ini sama sekali tidak benar," ujarnya.
Boikot hingga "Perang" Rasial
Sementara itu, ketua pemuda partai politik terbesar Malaysia, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Akmal Saleh telah mendesak umat Islam untuk memboikot gerai KK Super Mart. Ia juga mengajukan laporan polisi.
Dirinya mendesak perusahaan untuk memasang spanduk di setiap tokonya berisi permintaan maaf atas kejadian tersebut. Jika tidak, ia telah memperingatkan tindakan yang lebih drastis.
Meski demikian, Wakil presiden Asosiasi China Malaysia (MCA) Tan Teik Cheng menanggapi pernyataan Akmal itu dengan keras. Ia menuduh politisi UMNO itu memicu perselisihan rasial.
"KK Mart tidak memberikan alasan apapun setelah kejadian tersebut namun mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan segera menyelesaikan masalah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut," katanya dikutip Channel News Asia (CNA).
"Langkah Ketua Pemuda UMNO untuk melaporkan kejadian tersebut (kepada polisi) dan mendesak pihak lain untuk melakukan hal yang sama, tidak hanya gagal menyelesaikan masalah tetapi juga memperburuk ketegangan rasial," jelasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Raja Malaysia Diganti, Ini Sultan Barunya
